Sukses

Blair-Bush Akan Membahas Dampak Perang Irak

PM Inggris Tony Blair kini berada di Camp David, Virginia, AS, untuk menemui Presiden AS George Walker Bush. Kota Baghdad pagi ini dilaporkan tenang, beberapa mobil tampak melintasi jalan raya.

Liputan6.com, Virginia: Amerika Serikat tampaknya sangat optimistis akan memenangi perang di Irak. Buktinya, belum apa-apa, Perdana Menteri Inggris Tony Blair akan bertemu Presiden AS George Walker Bush di tempat peristrahatannya di Camp David, Maryland, Virginia, AS, Kamis (27/3) pagi waktu setempat. Kedua pejabat ini akan membahas kemajuan aksi militer ke Irak serta aspek politis dan kemanusiaan akibat agresi itu. Blair sudah tiba di Maryland beberapa jam silam.

Dengan tema pembicaraan serupa, Dewan Keamanan Perserikatan Bangsa-Bangsa menggelar Sidang Darurat di Markas PBB, New York, Rabu siang waktu setempat. Dalam pidatonya, Sekretaris Jenderal PBB Kofi Annan berharap perang Irak segera usai. Annan mengajak warga dunia agar tidak hanya berduka atas prajurit yang tewas tapi juga memprihatinkan nasib korban yang hidup, terutama anak-anak dan perempuan. Dia juga memperingatkan semua pihak yang terlibat perang untuk menghormati hukum kemanusiaan internasional serta menjamin DK PBB akan menghasilkan keputusan yang memuaskan semua pihak. Yang penting lagi, kata Annan, PBB akan melakukan apa saja untuk menolong rakyat Irak [baca: Kofi Annan: PBB Akan Menolong Rakyat Irak].

Kota Baghdad, dilaporkan relatif tenang Kamis pagi ini waktu setempat, setelah semalaman diguncang serangan rudal-rudal pasukan koalisi pimpinan AS. Beberapa mobil tampak melintasi jalan-jalan besar di kota itu. Serbuan yang dinilai terbesar yang pernah menimpa ibu kota ini kabarnya menggunakan sekitar tujuh rudal. Diperkirakan, Baghdad akan tetap tenang sampai siang hari waktu setempat karena biasanya pasukan koalisi menyerang pada malam hari hingga pagi buta.

Sementara itu, tujuh tentara Angkatan Darat dan Marinir Amerika Serikat yang terluka dalam pertempuran di Irak diterbangkan dari Kuwait ke basis Angkatan Laut Spanyol di Rota, Kamis (27/3) dini hari. Pangkalan AL Rota terletak di pantai selatan Spanyol dan dijadikan basis militer Spanyol-AS. Berdasarkan perjanjian bilateral kedua negara, lokasi itu kini menampung sekitar 3.000 personel militer AS.

Di lain pihak, jaringan televisi Abu Dhabi dan Al-Jazerera Rabu malam waktu Irak, menayangkan suasana Kota Basra yang hancur akibat serangan pasukan artileri Inggris sejak Selasa malam silam. Kedua jaringan televisi ini melaporkan pasukan Inggris meledakkan sejumlah bom yang melukai banyak korban sipil, yang kebanyakan kaum ibu dan anak. Pasukan koalisi juga mengakui serbuan mereka kemungkinan mengenai warga sipil. Namun, mereka menegaskan tak diperintah menyerang warga tanpa senjata yang kebanyakan perempuan dan anak-anak. Kalau pun itu terjadi, hal itu membawa beban mental yang berat bagi para prajurit [baca: Pasukan Koalisi Mengakui Korban Sipil Tak Terhindarkan].

Invasi AS ke Irak juga membawa dampak kian meningkatnya gerakan oposisi anti-Irak. Kelompok oposisi Shi`ite Irak telah menyerukan kepada warga untuk mengulingkan Saddam Hussein. Menurut pemimpin Shi`ite Mohsen Hakim, unjuk rasa anti-Saddam yang terjadi telah meluas di sebagian Kota Basra sejak Selasa silam. Seperti diketahui, Basra adalah kota terbesar Irak kedua dan banyak warganya kekurangan persediaan air sejak beberapa hari silam. Kini, kota tersebut tengah dilanda krisis kemanusiaan.(MTA/Tim Liputan 6 SCTV)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.