Sukses

Jenderal Franks Akan Memimpin Penyerbuan ke Irak

Jenderal Tommy R. Franks terpilih sebagai komandan penyerbuan ke Irak. Marinir AS bertekad membunuh siapa pun yang melawan.

Liputan6.com, As-Sayliyah: Juru Bicara Pusat Komando Amerika Serikat (U.S. Central Command) Jim Wilkinson di As-Sayliyah, Qatar, mengatakan bahwa Jenderal Tommy R. Franks yang akan memimpin penyerbuan ke Irak. Wilkinson menambahkan, saat ini, Jenderal Franks yang juga pimpinan U.S Central Command itu ingin memastikan para komandan mengetahui langkah-langkah yang harus diambil. Terutama saat tenggat 48 jam bagi Saddam Hussein dan keluarganya berakhir pada Kamis pukul 08.00 WIB [baca: Bush Mengultimatum Saddam dalam 48 Jam].

Dalam beberapa hari terakhir, Jenderal Franks yang juga memimpin operasi penyerbuan ke Afghanistan--pascaTragedi World Trade Center--itu dilaporkan mengadakan perjalanan ke Bahrain, Yordania, dan Kuwait. Ia bertemu dengan para jenderal dan jajaran pemerintahan Kuwait. Sedangkan selama berada di Qatar, Franks terus melakukan kontak dengan Menteri Pertahanan Donald Rumsfeld. Satu di antara pembicaraan utama mereka adalah tindakan pengamanan di dalam negeri AS sesudah perang dikobarkan.

Di Kuwait, kemarin, tentara AS masih menggelar persiapan terakhir untuk perang melawan Irak. Dalam wawancara dengan Stasiun Televisi ABC, Letnan Kolonel Marinir Brent Dunahoe mengungkapkan bahwa prajurit AS akan membunuh siapa pun yang melawan. Apalagi, personel Marinir AS dilengkapi persenjataan yang cukup komplit untuk menahan pasukan musuh, mulai dari M-16 versi kecil dan ringan hingga senapan mesin kaliber 50 yang mampu menembak 800 putaran dalam satu menit.

Menurut ABC, Marinir AS menggunakan persenjataan tersebut untuk menggiring pasukan musuh ke dalam jebakan asap. Marinir AS menyebut strategi ini sebagai zona pembantaian. Sebagai tambahan persenjataan, para personel Marinir akan mengandalkan sekop untuk menggali parit dan berlindung di dalamnya dari tembakan musuh.(ANS/Pin)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini