Sukses

Serangan Kadal Raksasa Komodo, 2 Orang Luka Parah

Komodo menyerang dua petugas taman nasional. Meski relatif lembek, gigitan hewan itu pantang diremehkan. Mematikan!

Tanpa diduga, Selasa lalu, seekor Komodo sepanjang dua meter menyelinap masuk ke dalam pos penjaga Taman Nasional Komodo di Nusa Tenggara Timur.

Hewan itu menyerang petugas yang masuk ke dalam kantor, yang tak menyadari kejutan tak menyenangkan yang menantinya. Kadal raksasa itu lantas menyerang pegawai lain yang mencoba menolong rekannya.

Seperti dimuat BBC, Rabu (6/2/2013) malam, akibatnya, kedua korban terluka parah akibat gigitan Komodo dan harus segera dilarikan ke rumah sakit di Bali.

Salah satu pegawai taman nasional, Heru Rudiharto mengatakan, kasus serangan komodo terhadap penjaga taman nasional juga pernah tahun 2009 lalu.

Di alam liar, hewan yang disebut-sebut sebagai "dinosaurus terakhir di muka bumi" itu bisa mencapai panjang tiga meter dan mencapai berat 70 kilogram.

Kadal monitor itu biasanya memangsa mamalia besar, reptil, dan burung kecil, namun tak jarang ia juga menyerang manusia. Seperti yang terjadi tahun 2009 lalu. Dua komodo mengeroyok seorang pemetik buah hingga tewas.

Misteri Gigitan Komodo

Untuk tubuh sebesar itu, kekuatan gigitan hewan bernama latin Varanus komodoensis relatif lembek. Tapi, pantang diremehkan!

Hasil penelitian ahli biologi dari University of New South Wales, Australia menemukan, dalam mulut Komodo terdapat beberapa lusin gigi setajam silet.

Gigi runcing itu dikombinasikan dengan otot kuat di lehernya yang gemuk. Ini yang membuat gigitan Komodo bisa berakibat mematikan.

Ia juga punya teknik makan unik. Setelah menangkap mangsanya dan menghujamkan 60 gigi tajam, otot tenggorokannya yang kuat akan menarik mangsa masuk ke perut.

Komodo akan menelan utuh-utuh mangsanya dan memuntahkan sisa-sisa yang tak dapat dicerna: rambut dan sebagian tulang.

Belum lagi senjata mematikannya yang lain: air liur. Para ahli yang mengungkap susunan biokimia dalam air liur Komodo menemukan kandungan racun di dalamnya, yang bisa dengan cepat menurunkan tekanan darah, mempercepat hilangnya darah, dan membuat korban menjadi syok -- hingga tak berdaya melawan.

Para ilmuwan menemukan, apa yang terkandung dalam liur Komodo serupa dengan racun yang dimiliki ular paling berbisa yang hidup di pedalaman Taipan, Australia.(Ein)
 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini