Sukses

Pelajar Indonesia Gelar Culture Day di Belanda

Pelajar Indonesia yang tergabung dalam PPI Nijmegen mengelar acara Indonesian Culture Day 2013 (ICD) di Belanda

Pelajar Indonesia yang tergabung dalam PPI Nijmegen mengelar acara Indonesian Culture Day 2013 (ICD) dengan menampilkan berbagai kebudayaan seperti tari-tarian, drama, lagu daerah, dan sajian aneka makanan tradisional di Ark van Oost, Nijmegen, Belanda.

Ketua panitia ICD Bobby Sulistyo pada Selasa (29/1/2013) menjelaskan, acara yang digelar setiap 2 tahun sekali dihadiri Dubes Indonesia untuk Kerajaan Belanda Retno LP Marsudi.

Retno menyampaikan ICD merupakan momen yang tepat untuk memperkenalkan kekayaan budaya Indonesia, termasuk makanan tradisionalnya, kepada masyarakat Nijmegen khususnya.

"Makanan Indonesia memiliki daya tarik tersendiri bagi masyarakat Belanda. Tidak jarang orang Belanda datang ke berbagai acara yang diadakan masyarakat Indonesia untuk mencari makanan, karena lidahnya sudah menyatu dengan cita rasa Indonesia dan seperti makanan kedua," kata Retno.

ICD 2013 dibuka dengan penampilan The Cloves et al., grup musik yang berasal dari pelajar di Eindhoven dan dilanjutkan dengan Tari Saraswati dari Bali. Penampilan kesenian Bali semakin semarak dengan kehadiran Made Agus yang berkolaborasi dengan Smashing Mojo memainkan alat musik suling dengan lagu-lagu Bali.

Selain itu, ICD 2013 ini juga dimeriahkan dengan digelarnya Angklung Workshop yang mengajak para peserta belajar bermain angklung bersama. Ada juga pertunjukan alat musik angklung yang dibawakan grup Angklung Perwarindo, beranggotakan bapak-bapak dan ibu-ibu yang sudah lama tinggal di Belanda serta meneer dan mevrow Belanda.

Di tengah-tengah acara, penonton surprise dengan penampilan penyanyi Belanda yang senang meng-cover lagu Indonesia serta meng-upload video di YouTube, Peter Fennema yang membawakan lagu band terkenal di Indonesia. Selain pertunjukan alat musik, juga ditampilkan tarian dari Sumatera, seperti tari saman dari Aceh dan tari tor-tor dari Sumatera Utara.

Ketua PPI Nijmegen, Rizky Lasabuda, menyatakan, panitia menyediakan beberapa stan yang diisi dengan makanan tradisional Indonesia dari Deni's Kitchen, aneka produk Indonesia dari DJ's kitchen, dan stan-stan kerajinan.

Stan makanan Indonesia menjadi tempat yang menarik untuk dikunjungi. Stan Deni's Kitchen menyediakan aneka makanan dari lontong sayur, pempek, bakwan malang, siomay, es cendol, dan aneka makanan tradisional Indonesia lainnya.

Dalam acara ICD 2013 ini ditampilkan juga kisah legenda yang menceritakan pangeran dan putri dari kerajaan Jenggala dan Kediri bernama Ande-ande Lumut oleh anggota PPI Nijmegen. Drama cerita rakyat ini berhasil menarik perhatian penonton, meskipun dibawakan dengan properti yang cukup minimalis namun memberikan kesan yang mendalam. Acara diakhiri dengan penampilan The Cloves et.al yang mempersembahan lagu-lagu Indonesia.

Tercatat ada sekitar 300 pengunjung datang ke acara tersebut. Setiap pengunjung dikenakan biaya tiket masuk seharga 3 euro atau sekitar Rp 39 ribu untuk pelajar dan 5 euro atau sekitar Rp 65 ribu untuk umum.

90 Persen dari penjualan tiket disumbangkan ke Hibiscus Stichting, yayasan social yang bergerak di bidang pembangunan infrastruktur dan fasilitas pendidikan bagi siswa sekolah dasar.

Stichting Hibiscus bekerja sama dengan Yayasan Puri Anak Harapan di Yogyakarta melakukan usaha bersama untuk meningkatkan sanitasi di sekolah dasar yang terletak di daerah pelosok dan mengalami kekeringan pada musim kemarau. (Ant/Riz)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini