Sukses

VIDEO: Heboh! Sedang Pidato Pemimpin Partai Ditodong Pistol

Politisi Bulgaria, Ahmet Dogan berpidato di mimbar tiba-tiba ditodong pistol. Tepat di kepalanya.

Insiden mengagetkan terjadi saat politisi Bulgaria, Ahmet Dogan, berpidato di mimbar, Sabtu lalu di Kota Sofia.

Tanpa peringatan, seorang pria tiba-tiba menghampiri podium dan mengarahkan pistolnya, tepat ke arah kepala pemimpin etnis Turki di Bulgaria, Movement for Rights and Freedoms -- partai yang merepresentasikan etnis Turki dan muslim, yang mencakup 12 persen dari populasi total 7,3 juta.

Tak ada tembakan yang sempat diletuskan dari senjata yang ternyata pistol gas itu. Meski tak mematikan, tembakan dari jarak pendek bisa mengakibatkan cedera serius.

Sebelum sempat melakukan aksinya, pelaku keburu diamankan petugas keamanan, yang menubruknya. Sang politisi selamat tanpa cedera sedikit pun. Sebaliknya, tayangan televisi menunjukkan, sejumlah orang menjadikan pelaku sebagai bulan-bulanan. Ia ditinju dan ditendang hingga babak belur.

Seperti dimuat Adelaide Now, polisi langsung menahan pria tersebut dan membawanya ke rumah sakit. Hingga berita ini diturunkan, belum jelas seberapa parah luka yang diderita pelaku, motivasinya, dan bagaimana dia bisa masuk ke acara yang dihadiri 3.000 pengunjung itu.

Kepolisian Bulgaria mengidentifikasi pelaku sebagai Oktai Enimehmedov, pria 25 tahun berkewarganegaraan Bulgaria, keturunan Turki, berasal dari kota pantai Burgas.

Enimehmedov kala itu membawa pistol gas dan dua pisau. Menteri Luar Negeri, Tsvevtan Tsvetanov mengatakan, pelaku punya catatatan kriminal: kepemilikan narkoba, perampokan, dan holiganisme.

Sementara pihak MRF menuntut pihak berwenang tak hanya mengusut aksi pelaku, tapi menyelidiki otak di balik penyerangan ini.

"Aparat sedang menyelidiki apakah ini aksi induvidual atau kriminal yang lebih besar. Apapun, insiden ini merusak Imej Bulgaria," kata Lyutvi Mestan, yang menggantikan posisi Ahmet Dogan sebagai ketua MRF, seperti dimuat China Daily, Senin (21/1/2013).(Ein)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini