Sukses

PBB Akhiri Misi di Suriah

PBB mengumumkan berakhirinya misi pengamatnya di Suriah manakala masyarakat internasional terus menekan rezim Presiden Bashar al-Assad untuk mengakhiri 17 bulan perang saudara yang sekarang mengancam melebar ke Lebanon.

Liputan6.com, Aazaz: Perserikatan Bangsa-Bangsa pada Kamis (16/8) mengumumkan berakhirinya misi pengamatnya di Suriah. Keputusan PBB itu diumumkan manakala masyarakat internasional terus menekan rezim Presiden Bashar al-Assad untuk mengakhiri 17 bulan perang saudara yang sekarang mengancam melebar ke Lebanon.

"Kondisi untuk meneruskan misi UNSMIS tak terpenuhi," kata Duta Besar Prancis untuk PBB Gerard Araud setelah sidang mengenai konflik itu, merujuk kepada misi tersebut yang mandatnya akan berakhir Ahad tengah malam.

Negara-negara besar masih berbeda pendapat mengenai bagaimana mengakhiri pertempuran brutal di Suriah dan penarikan para pengamat menyusul gagalnya rencana perdamaian yang dibuat oleh mantan utusan perdamaian Kofi Annan.

Di medan pertempuran, para aktivis melaporkan bahwa pasukan Suriah menggempur sekelompok orang yang mengantre di toko roti di distrik Qadi Askar, Aleppo, medan tempur utama antara pasukan pemerintah dan pemberontak.

Satu kelompok Hak Asasi Manusia Suriah mengatakan 10 orang meninggal di distrik itu dan 84 orang telah tewas dalam kekerasan di seantero negeri itu.

Pada Rabu, sekitar 40 orang termasuk wanita dan anak-anak tewas dalam serangan udara masif atas warga sipil di Aazaz, benteng pemberontak, sebelah utara Aleppo, kelompok-kelompok HAM dan  penduduk.

Human Rights Watch mendesak Dewan Keamanan PBB untuk memberlakukan embargo senjata atas Suriah setelah serangan atas Aazaz.

Menyaksikan tanda-tanda kekerasan belum berhenti, Rusia -- yang bersama Cina -- telah memblok tiga resolusi PBB mengenai krisis itu, menyerukan negara-negara besar dunia untuk membuat seruan bersama kepada rezim dan pemberontak guna mengakhiri pertempuran.

Menteri Luar Negeri Cina Yang Jiechi juga mendesak utusan Suriah yang mengunjungi Beijing untuk melaksanakan gencatan senjata dan menerima mediasi internasional.

Pada Kamis, Organisasi Kerja Sama Islam (OKI) menangguhkan keanggotaan Suriah. Sekjen OKI Ekmeleddin Ihsanoglu mengatakan," Dunia (muslim) tak lagi menerima satu rezim yang membunuhi rakyatnya dengan pesawat, tank dan artileri berat."

PBB dan kelompok pemberontak Dewan Nasional Suriah menyambut baik langkah itu. Tetapi Iran, sekutu Suriah, menolaknya dan menuding Suriah jadi korban konspirasi yang didalangi AS.(ANT/AFP/MEL)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini