Sukses

Warga Muslim Xinjiang yang Berpuasa Diawasi

Umat muslim di wilayah Xinjiang, Cina, harus menjalankan puasa dan ibadah lainnya dengan diawasi secara ketat oleh polisi.

Liputan6.com, Xinjiang: Giliran pemerintah Cina menekan kaum minoritas muslim di wilayah Xinjiang. Media ZeeNews mewartakan, Jumat (3/8), umat muslim di wilayah tersebut harus menjalankan puasa dan ibadah lainnya dengan diawasi secara ketat oleh polisi. 
 
Cina telah merespons dengan meningkatkan kehadiran polisi dan membatasi sekolah Islam yang dianggap menyebarkan paham ekstrimis. Warga di wilayah tersebut kini mengalami kesulitan untuk salat berjamaah atau mengadakan pengajian. 
 
Ilham Tohti, seorang ekonom Uighur yang berbasis di Beijing mengatakan, pemerintah Cina membatasi ibadah di bulan Ramadan bukanlah hal baru di Xinjiang. Namun, tahun ini, pemerintah Cina lebih memperketat peraturan tersebut.
 
Xinjiang adalah rumah bagi kelompok muslim tradisional Uighur. Kebencian warga Uighur terhadap pemerintahan Cina telah menjadi aksi kekerasan. Pada Juli 2009, kerusuhan antara suku Uighur dan warga Cina dari suku Han menewaskan hampir 200 orang di ibu kota Xinjiang, Urumqi. Aktivis Uighur mengatakan kerusuhan adalah hasil dari puluhan tahun rasa frustrasi terhadap pemerintahan Cina.(ADO)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.