Sukses

Menhan AS: Menyerang Iran Pilihan Terakhir

Amerika Serikat akan menyerang Iran jika negara yang dipimpin Ahmadinejad itu tetap bersikukuh melancarkan program nuklirnya. Namun, langkah itu merupakan pilihan terakhir.

Liputan6.com, Ashkelon: Program nuklir Iran masih menjadi perhatian Amerika Serikat. Dalam kunjungannya ke Israel, Rabu (1/8), Menteri Pertahanan Amerika Serikat, Leon E. Panetta, menyatakan AS akan menyerang Iran jika sanksi ekonomi tidak membuat Presiden Iran, Ahmadinejad, menghentikan program nuklirnya. 

Menurut Panetta, sanksi ekonomi untuk Iran saat ini merupakan yang terberat. Namun, jika Iran tetap bersikukuh melancarkan program nuklinya, AS terpaksa mengambil tindakan militer sebagai pilihan terakhir. 

Ia menambahkan, perlu adanya persatuan dari negara-negara internasional untuk mengentikan ambisi Iran tersebut. "Cara yang paling efektif untuk menghentikan program nuklir Iran adalah desakan yang nyata dari seluruh pihak internasional," tutur Panetta seperti dilansir Washington Post, Kamis (2/8), "Jika semuanya bersatu, Iran menjadi takut untuk melanjutkan programmnya." 

Seperti diberitakan sebelumnya, Iran sedang diembargo minyak oleh negara-negara Barat, termasuk AS lantaran terus mengembangkan program nuklinya. Menyikapi hal tersebut, Iran langsung meluncurkan beberapa rudal terbarunya. Uji coba rudal tersebut untuk memperingatkan negara Barat yang selama ini memusuhinya. 

Iran tetap membantah jika program nuklirnya untuk perang. Pengembangan nuklirnya bertujuan untuk menjaga perdamaian dunia [baca: Diembargo, Iran Luncurkan Rudal].(BOG)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.