Sukses

Barat Bereaksi Atas Pembantaian di Suriah

Menyusul peristiwa pembantaian terhadap 108 warga sipil di Houla, Suriah, sejumlah negara Barat langsung bereaksi dan mengusir para diplomat dan Duta Besar Suriah dari negaranya.

Liputan6.com, Houla: Menyusul peristiwa pembantaian terhadap 108 warga sipil di Houla, Suriah, sejumlah negara Barat langsung bereaksi dan mengusir para diplomat dan Duta Besar Suriah dari negaranya, Rabu (30/5). Negara-negara itu adalah Australia, Inggris, Kanada, Prancis, Jerman, Italia, Spanyol Amerika Serikat, juga Bulgaria dan Jepang.

Pemerintah negera-negara Barat menilai, tingkat kekerasan di Suriah tidak dapat ditolerir lagi. Dan Pemerintah Suriah dianggap gagal memberikan keamanan kepada warganya [baca: Inggris Usir Diplomat Suriah].

Sebaliknya, Presiden Suriah Bashar Al Assad tidak menunjukkan sinyal akan tunduk pada tekanan internasional. Bahkan, pemerintahan Al Assad menyangkal terlibat dalam pembantaian atau memiliki senjata di wilayah Houla [baca: Pemerintah Suriah Bantah Terlibat Pembantaian].

Dalam video amatir yang beredar di dunia maya memperlihatkan peristiwa serangan di Kota Houla, Suriah, Jumat (25/5) . Seluruh warga, termasuk para perempuan dan anak anak, berlarian.

Penyelidikan Komisi Tinggi HAM PBB menunjukan, sekitar 20 korban tewas akibat serangan artileri. Sedangkan sisanya meninggal akibat dieksekusi dengan cara ditembak dari jarak dekat [baca: Lagi, 20 Warga Sipil Suriah Tewas]. Diduga, penyerangan itu dilakukan oleh milisi propemerintah, Shabbiya.(SHA)




* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini