Sukses

PBB Selidiki Pembantaian Warga Sipil Suriah

Tim pemantau PBB yang mengawasi gencatan senjata di Suriah telah mengkonfirmasi ditemukannya lebih dari 90 mayat warga sipil yang diduga dilakukan oleh pasukan pemerintah dan kaum milisi pro-Assad.

Liputan6.com, Homs: Tim pemantau PBB yang mengawasi gencatan senjata di Suriah telah mengkonfirmasi ditemukannya lebih dari 90 mayat warga sipil setelah serangan yang diduga dilakukan oleh pasukan pemerintah. Sebuah organisasi HAM di Suriah mengklaim bahwa milisi propemerintah membunuh penduduk pada Jumat (25/6) lalu, yang kebanyakan perempuan dan anak-anak, di daerah Houla, Homs.

Menurut laporan NHK, Sabtu (26/5), organisasi ini mengatakan pembantaian oleh milisi ini menyusul aksi penembakan di daerah tersebut oleh pasukan pemerintah pada hari sebelumnya. Dalam wawancara telepon, penduduk mengatakan pembantaian itu memang terjadi dan hampir 100 orang meninggal. Ia mengatakan, mayat-mayat perempuan dan anak-anak tergeletak dengan leher digorok.

Rekaman video di internet yang konon diambil di daerah tersebut menampilkan mayat anak-anak yang tewas tergeletak di tanah. Tim pemantau PBB juga sudah memasuki wilayah Houla, pada Sabtu kemarin, untuk melakukan penyelidikan. Para pejabat mengatakan mereka membenarkan adanya 92 mayat, termasuk 32 anak-anak. Mereka mengutuk keras pembunuhan itu, dan menyebut insiden ini mengerikan dan tragis.

Pasukan yang setia kepada Presiden Bashar al-Assad tanpa henti melakukan kekerasan terhadap warga sipil meskipun sudah ada kesepakatan gencatan senjata yang ditengahi oleh mantan Sekjen PBB Kofi Annan. Kini, Annan sedang mempertimbangkan melakukan kunjungan lagi ke Suriah segera untuk mengadakan pembicaraan dengan Assad. Melihat serangan terbaru ini, respon internasional yang lebih keras kepada pemerintah Assad diharapkan meningkat. (Vin)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini