Sukses

Annan: Besok Suriah Harus Akhiri Konflik

Utusan khusus PBB-Liga Arab Kofi Annan mendesak pemerintah Suriah dan oposisi untuk mengakhiri konflik dengan tenggat waktu besok pagi waktu setempat.

Liputan6.com, Damaskus: Kekerasan tampaknya terus berlanjut di Suriah. Padahal, rencana gencatan senjata yang diperantarai PBB berisi perintah penarikan pasukan pemerintah Suriah dari wilayah perkotaan sudah disetujui. Persetujuan gencatan senjata itu langsung diresmikan pemerintahan Presiden Bashar al-Assad, Selasa (10/4) waktu setempat.
 
Di Moskow pada hari yang sama, Menteri Luar Negeri Suriah Walid al-Moualem mengatakan, saat ini pasukan pemerintah terus melanjutkan penarikan dengan cara 'step by step'. Sementara, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov menyatakan keprihatinannya terhadap situasi Suriah saat ini secara langsung ke Moualem. Lavrov menekankan perlunya untuk mengirim tim pemantau internasional ke Suriah untuk mengamati gencatan senjata.
 
Di lain pihak, utusan khusus PBB-Liga Arab Kofi Annan mendesak pemerintah Suriah dan oposisi untuk mengakhiri konflik dengan tenggat waktu 12 April pukul 6 pagi, waktu setempat. Annan menyampaikan permintaan itu di hari yang sama ketika ia mengunjungi pengungsi Suriah di Hatay, Turki.
 
Duta besar AS untuk PBB, Susan Rice, yang saat ini mengepalai Dewan Keamanan PBB, juga ikut mendesak pemerintah Suriah untuk sepenuhnya mematuhi batas waktu 12 April untuk gencatan senjata. 
 
Namun, laporan media setempat mengatakan pasukan pemerintah terus meluncurkan serangannya di benteng pemberontak di Kota Homs dan Hamas, Suriah tengah. Menurut organisasi HAM Suriah, sebanyak 62 orang tewas Selasa kemarin di seluruh negeri. Kelompok oposisi kepada NHK mengatakan, pasukan pemerintah belum ditarik sama sekali dan terus membantai warga sipil dengan menggunakan helikopter.(NHK/IAN)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini