Sukses

Bentrokan Mesir, Ratusan Pengunjuk Rasa Cedera

Ratusan pengunjuk rasa dikabarkan cedera akibat bentrok dengan polisi antihuru hara Mesir. Sehari usai kerusuhan pascapertandingan antara el-Masry dan el-Ahly di Port Said, Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata mengumumkan hari berkabung nasional selama tiga hari berturut-turut.

Liputan6.com, Kairo: Ratusan orang cedera dalam bentrokan antara polisi antihuru-hara Mesir dan pengunjuk rasa di Kairo, Mesir, Kamis (2/2) malam. Setidaknya 388 orang cedera, sehari setelah terjadi kerusuhan yang menewaskan 74 orang di stadion sepakbola di Port Said.

Situs Xinhua, Jumat (3/1), memberitakan, pasukan keamanan menembakkan gas air mata pada para pengunjuk rasa. Hal ini dilakukan guna mencegah mereka mencapai gedung Kementerian Dalam Negeri di dekat Tahrir Square. Para pengunjuk rasa yang berada disana meneriakkan slogan-slogan melawan polisi dan membolehkan para fans untuk memasuki stadion dengan membawa tongkat dan pisau. Di tengah bentrokan tersebut, bentrokan lain juga meletus antara pemrotes dan polisi di gedung Gubernur Suez.

Pascakerusuhan usai pertandingan sepakbola antara el-Masry dan el-Ahly di Port Said yang memakan korban jiwa, Kementerian Dalam Negeri Mesir menyatakan telah menangkap 47 tersangka. Dewan Tertinggi Angkatan Bersenjata akhirnya mengumumkan hari berkabung nasional selama tiga hari berturut-turut, mulai Kamis kemarin hingga Sabtu besok untuk mengenang tragedi tersebut.

Hussein Tantawi, Kepala Dewan Militer Mesir, juga telah memerintahkan pembentukan sebuah komite pencari fakta untuk menyelidiki bentrokan di Stadion Port Said. Dia mengatakan, polisi seharusnya bertanggung jawab atas keamanan dalam pertandingan tersebut. Menindak lanjuti peristiwa tersebut, Perdana Menteri Mesir Kamal el-Ganzouri memecat Gubernur Port Said Mohamed Abdel Hashem, Kepala Keamanan Provinsi Essam Samak, dan Dewan Asosiasi Sepakbola Mesir.

Pada sidang darurat Majelis Rakyat, ketika kerusuhan sepakbola yang mematikan terjadi, Ganzouri mengatakan akan memperpanjang belasungkawa yang mendalam kepada rakyat Mesir atas insiden itu. Ia juga menyatakan dirinya bertanggung jawab secara politik terhadap kekerasan itu. Sementara pada Jumat ini, Kairo menghadapi protes besar atas peristiwa kekerasan yang masih hangat itu.(BOG)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini