Sukses

Beberkan Kisah Asmara, Mantan Kekasih Mutassim Dipecat

Seorang model Amerika Serikat dipecat setelah menceritakan kisah asmaranya dengan putra Kadhafi di sejumlah media

Liputan6.com, Los Angeles: Seorang model Amerika dipecat setelah menceritakan kisah asmaranya dengan putra Kadhafi di sejumlah media. Mantan kekasih Mutassim Khadafi ini dipecat dari peran yang menguntungkan sebagai model dari sebuah perusahaan telekomunikasi internasional.

Model berdarah Italia-Amerika ini, Vanessa Hessler (23), yang menghabiskan masa kecilnya di Washington DC mengatakan kepada majalah Italia Diva e Donna bahwa ia telah menghabiskan waktu selama empat tahun dengan Mutassim dan hubungan percintaan mereka sangat indah.

Wanita berambut pirang ini lahir di Italia dan mengatakan saat wawancara bahwa ia sudah lama tidak kontak dengan Mutassim sejak pemberontakan pecah. "Tapi hubungan kami salah satu yang bergairah".

Hessler, yang telah muncul dalam kampanye untuk Georgio Armani, Calvin Klein dan L'Oreal dan telah muncul di beberapa acara TV Italia, mengatakan bahwa ia merasa iba dengan rakyat Libia. "Kami, Perancis dan Inggris, membiayai pemberontak tapi orang tidak tahu apa yang mereka lakukan". "Keluarga Gaddafi bukan seperti yang mereka gambarkan, mereka adalah orang normal," katanya kepada majalah itu.

Klien terbesar wanita berusia 23 tahun itu, perusahaan Jerman Telefonicap, bereaksi dengan komentar Hessler dengan mengumumkan ke publik di twitter bahwa hubungan bisnis mereka berakhir, Rabu (2/11).

Seorang juru bicara perusahaan Albert Fetsch itu menulis di Twitter: 'Hubungan dengan Vanessa Hessler adalah bisnis swasta. Namun kita tidak bisa menerima komentarnya tentang konflik di Libia,".

Albert Fetsch mengatakan bahwa Vanessa Hessler telah gagal menjauhkan diri dari komentar tentang konflik di Libia. Dan wajah model itu akan dihapus dari situs perusahaan dalam waktu 24 jam.

Mutassim Gaddafi memang dikenal sebagai playboy dan memiliki banyak pacar model, termasuk Talita van Zon, yang meninggalkan Libia pada Agustus setelah mengklaim bahwa tentara pemberontak telah mengancamnya membakar hidup-hidup

Namun nasib tragis menimpa pria berusia 34 tahun. Ia bersama ayahnya menjadi korban dari kemarahan pemberontak, di luar kota Sirte pada tanggal 21 Oktober. (Dailymail/MEL)

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

    Video Terkini