Liputan6.com, Manila: Badai Nalgae menerjang Pantai Pananan di wilayah utara Filipina, Sabtu (1/10). Badai kedua dalam sepekan terakhir ini bergerak menyusuri rute serupa dengan badai sebelumnya, yang menewaskan puluhan penduduk lokal di sekitar Pulau Luzon.
Institut Meteorologi Tropis India menyebut, beberapa studi menunjukkan bahwa musim hujan berkepanjangan di Asia disebabkan tingginya tingkat konsentrasi karbon dioksida di atmosfer. Namun, belum diketahui secara pasti apakah perubahan iklim ini menjadi penyebab terjadinya hujan atau badai, terutama di wilayah India.
Setelah menghantam Filipina dan Cina pada pekan ini, Badai Nesat mulai mereda dan bergerak menuju utara Vietnam. Pemerintah Cina berusaha menghindari jatuhnya korban jiwa dengan mengevakuasi ratusan warganya [baca: Topan Nesat Datang, 300 Ribu Warga Dievakuasi].
Hingga saat ini, ratusan ribu warga Filipina masih bertahan di beberapa pusat pengungsian. Musim hujan berkepanjangan, angin kencang, serta badai telah menghancurkan sejumlah kawasan di Asia, seperti India, Thailand, Filipina, Jepang, Cina, Pakistan, dan Vietnam. Sedikitnya 600 orang dinyatakan tewas atau hilang. (MSNBC/Vin)
Institut Meteorologi Tropis India menyebut, beberapa studi menunjukkan bahwa musim hujan berkepanjangan di Asia disebabkan tingginya tingkat konsentrasi karbon dioksida di atmosfer. Namun, belum diketahui secara pasti apakah perubahan iklim ini menjadi penyebab terjadinya hujan atau badai, terutama di wilayah India.
Setelah menghantam Filipina dan Cina pada pekan ini, Badai Nesat mulai mereda dan bergerak menuju utara Vietnam. Pemerintah Cina berusaha menghindari jatuhnya korban jiwa dengan mengevakuasi ratusan warganya [baca: Topan Nesat Datang, 300 Ribu Warga Dievakuasi].
Hingga saat ini, ratusan ribu warga Filipina masih bertahan di beberapa pusat pengungsian. Musim hujan berkepanjangan, angin kencang, serta badai telah menghancurkan sejumlah kawasan di Asia, seperti India, Thailand, Filipina, Jepang, Cina, Pakistan, dan Vietnam. Sedikitnya 600 orang dinyatakan tewas atau hilang. (MSNBC/Vin)
* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.