Sukses

Ini 6 Kejadian Paling Mengejutkan di Dalam Pesawat

Liputan6.com, Jakarta - Bagi yang sering bepergian menggunakan moda transportasi pesawat, pastilah pada beberapa kesempatan, ada satu-dua kejadian tak terduga dan mengejutkan yang terjadi di dalamnya.

Peristiwa itu bisa disebabkan sejumlah hal, mulai dari penumpang yang menyebalkan, kru kabin yang mengesalkan, atau kombinasi keduanya.

Hal itu memang wajar, karena di dalamnya terdapat sekitar puluhan hingga ratusan orang dengan karakter serta latar belakang sifat yang berbeda-beda.

Sehingga, tak ayal jika insiden salah kaprah dan tak beretika terjadi di dalam pesawat secara tak terduga dan mengejutkan sekaligus.

Berikut, 6 contoh peristiwa tak terduga dan mengejutkan di dalam pesawat, seperti dirangkum dari Listverse dan berbagai sumber (23/3/2018).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 7 halaman

1. Menonton Film Porno dan Melecehkan Pramugari

Seorang penumpang pria bikin ulah di dalam pesawat Malindo Air dari Kuala Lumpur, Malaysia menuju Dhaka, Bangladesh pada Sabtu 3 Maret 2018.

Tak lama setelah pesawat lepas landas dari Bandara Internasional Kuala Lumpur (KLIA), di ketinggian 10 ribu kaki, pemuda 20 tahun tersebut melepaskan pakaiannya hingga telanjang dan dengan cueknya menonton tayangan film porno yang tersimpan di laptop miliknya. Ia tak memedulikan para penumpang lain di sekitarnya.

Awalnya, pria yang tercatat sebagai seorang mahasiswa di sebuah universitas di Cyberjaya, Malaysia itu dilaporkan bersedia mengenakan kembali pakaiannya, atas permintaan awak kabin yang mendekati kursinya.

Namun, ketika pesawat berada dalam ketinggian jelajah, penumpang itu pergi ke toilet. Saat berjalan di lorong, ia mencoba untuk memeluk seorang pramugari. Upayanya gagal.

Tapi, pemuda asal Bangladesh itu tak menyerah. Ia berniat memeluk pramugari lain. Saat niat mesumnya itu mendapat penolakan, pelaku pun agresif dan mencoba menyerang sang awak kabin.

Melihat kelakuan penumpang yang sudah kelewatan, awak kabin dibantu penumpang berupaya melumpuhkannya. Pelaku diikat dan didudukkan di kursi sepanjang penerbangan. Setibanya di darat, pemuda itu kemudian diserahkan kepada otoritas.

3 dari 7 halaman

2. Membawa Burung Merak

Seorang perempuan yang membawa seekor burung merak peliharaan, ditolak untuk check-in dan naik ke pesawat di sebuah bandara di New Jersey, Amerika Serikat pada 27 Januari 2018, meski unggas itu memiliki tiket penerbangannya sendiri -- dibelikan oleh majikannya.

Sang majikan mengklaim punya alasan kuat untuk membawa peliharaannya itu terbang bersamanya.

Perempuan itu beralasan, burung merak itu adalah 'emotional support animal' miliknya, yang tak hanya berperan sebagai hewan peliharaan, namun juga sebagai terapi alternatif gejala medis yang diidapnya. Demikian seperti dikutip dari Asia One (31/1/2018).

Meski sudah menyampaikan alasan tersebut, Ventiko -- nama panggilan perempuan itu -- tetap ditolak untuk menaiki pesawat oleh maskapai United Airlines.

Beberapa maskapai di AS diketahui mengizinkan penumpang berkebutuhan khusus untuk terbang bersama hewan peliharaan -- seperti para difabel yang didampingi oleh anjing pemandu.

Namun, pihak maskapai mewajibkan para calon penumpang menunjukkan dokumen resmi dari petugas medis yang berlisensi sebagai salah satu syarat yang harus dipenuhi.

Tak jelas apakah Ventiko memiliki dokumen semacam itu kepada pihak United Airlines saat melakukan check-in.

Di sisi lain, merespons kejadian itu, United Airlines berargumen, burung merak yang dibawa oleh Ventiko 'tidak sesuai dengan ukuran dan berat baku yang ditetapkan oleh pihak maskapai'.

Ventiko dan burung merak itu diketahui beralih moda transportasi ke mobil setelah ditolak terbang oleh maskapai United Airlines.

4 dari 7 halaman

3. Gara-Gara BAB...

Buang air besar adalah hal manusiawi dan dilakukan oleh semua orang.

Tapi, gara-gara BAB satu orang penumpang, penerbangan yang satu ini terpaksa batal.

Penerbangan British Airways relasi Heathrow - Dubai terpaksa batal dan harus kembali mendarat setelah baru 30 menit terbang.

Awalnya, ada seorang penumpang -- yang tak diketahui identitasnya -- pup di toilet kabin usai pesawat lepas landas. Selesai melakukan hajatnya, penumpang itu kembali ke kursi.

Tak lama, menggunakan sistem pengeras suara kabin, pilot memanggil manajer kabin untuk menghadap ke kokpit.

Selang beberapa menit, lewat sistem pengeras suara, pilot mengumumkan bahwa 'bau tinja seseorang begitu santer tercium hingga sampai ke ruang kokpit - berkat sistem penyejuk udara pesawat'.

Lebih lanjut, pilot mengumumkan bahwa 'demi keamanan dan kesehatan para penumpang yang akan terbang selama 7 jam, pesawat akan kembali mendarat ke Heathrow'.

Usai mendarat, penumpang diminta keluar dan diberikan hotel untuk menginap. Mereka kemudian melanjutkan penerbangan pada keesokan harinya, menggunakan pesawat yang tak lagi berbau tinja seperti yang sebelumnya.

5 dari 7 halaman

4. Anjing Mati Tragis

United Airlines mengaku bertanggung jawab atas kematian seekor anjing di pesawatnya. Pasalnya, hal tersebut terjadi setelah pramugari maskapai Amerika Serikat itu meminta sang pemilik untuk menaruhnya di bagasi kabin.

"Ini merupakan insiden tragis yang seharusnya tak pernah terjadi," ujar pihak United Airlines, seperti dikutip dari BBC, Rabu (14/3/2018).

"Kami bertanggung jawab penuh atas tragedi ini dan berbelasungkawa kepada keluarga yang ditinggalkan dan berkomitmen untuk mendukung mereka."

"Kami akan menyelidiki secara menyeluruh atas apa yang terjadi untuk mencegah hal ini terjadi lagi. Hewan peliharaan seharusnya tak boleh diletakkan di bagasi kabin," ujar pihak maskapai dalam sebuah pernyataan.

Anjing jenis French Bullgdog itu mati dalam penerbangan dari Houston menuju New York pada Senin, 12 Maret 2018.

Sejumlah saksi mata mengatakan, seorang pramugari meminta salah satu penumpang agar tas berisi anjing--yang telah disetujui pihak United Airlines--diletakkan ke dalam bagasi kabin. Namun, pramugari tersebut kemudian mengatakan bahwa dirinya tidak tahu bahwa hewan itu ada di dalam tas.

6 dari 7 halaman

5. Penumpang Bertengkar

Penerbangan United Airlines menuju Washington, terpaksa kembali ke Beijing setelah seorang penumpang pesawat terlibat dalam perselisihan.

Pesawat dengan nomor penerbangan UA808 lepas landas dari Beijing Capital International Airport sekitar pukul 19.00 pada 3 November 2017. Namun, dua jam kemudian, burung besi yang mengangkut 212 penumpang itu mengirimkan sebuah kode darurat.

Menurut sejumlah laporan media, kericuhan itu terjadi saat seorang penumpang terlibat perselisihan dengan seseorang yang duduk di seberangnya.

Dikutip dari South China Morning Post, Minggu (5/11/2017), kejadian itu makin panas saat seorang pramugari mencoba menenangkan keduanya. Namun, mereka menolak untuk tenang.

Awak kabin pun mengeluarkan peringatan pada tingkat ancaman dua -- kasus yang melibatkan perilaku fisik kasar -- setelah gagal mengatasi situasi tersebut.

"Penerbangan 808 dari Beijing ke Washington Dulles, kembali ke Beijing setelah seorang penumpang memulai pertengkaran dengan awak kabin, yang menyebabkan masalah kemanan," ujar Direktur Komunikasi United Airlines, Frank Benanti, kepada South China Morning Post melalui sebuah email.

"Penegak hukum kemudian mencegatnya di pintu pesawat, dan penumpang itu secara sukarela ditahan tanpa insiden," ujar Benanti.

Tidak diketahui apakah penumpang tersebut telah diinterogasi atau ditahan oleh polisi.

United Airlines mengatakan, penumpang lain telah diberi akomodasi hotel dan voucher makan. Mereka pun akan diterbangkan ke Washington dengan pesawat diberangkatkan pada 4 November 2017.

7 dari 7 halaman

6. Maskapai Seret Penumpang Keluar

Maskapai penerbangan komersial Amerika Serikat, United Airlines, memaksa seorang penumpangnya meninggalkan kursi dan turun dari pesawat dengan nomor penerbangan 3411 pada Minggu 9 April 2017 waktu setempat.

Peristiwa tidak menyenangkan yang dilakukan pihak United Airlines itu terjadi demi memberikan kursi bagi empat karyawan mereka. Sementara, kondisi pesawat pada saat itu overbooked atau kelebihan penumpang.

Sebagai gantinya, empat orang penumpang yang dipilih secara acak menggunakan sistem komputer diminta secara sukarela untuk meninggalkan kursi dan turun dari pesawat. Meski mereka telah lebih dulu melakukan pemesanan kursi serta sudah duduk di dalam pesawat yang siap terbang itu.

Saksi mata merekam insiden penyeretan itu menggunakan kamera video ponsel sebelum akhirnya mengunggahnya ke akun media sosial Twitter mereka.

Video tersebut merekam kejadian dari dua sudut yang berbeda. Keduanya menunjukkan tiga petugas keamanan memaksa seorang penumpang untuk meninggalkan kursinya dengan cara kekerasan.

Sang penumpang, yang mengaku sebagai dokter dan bepergian untuk bertemu dengan pasiennya itu menolak meninggalkan kursi dan turun dari pesawat.

Lantas, ia dipaksa dengan cara ditarik, diangkat, dan diseret. Rekaman juga menunjukkan bahwa, kepala penumpang itu sempat terbentur ke sebuah kursi. Peristiwa itu menyebabkan darah keluar dari hidungnya.

Petugas Chicago Department of Aviation menjelaskan bahwa insiden itu melanggar standar penerbangan.

"Insiden di penerbangan 3411 itu tidak sesuai dengan peraturan dan prosedur operasi standar, dan perbuatan petugas keamanan tersebut tidak dapat dimaafkan...petugas keamanan telah diskors untuk menunggu hasil pemeriksaan lanjutan," ujar juru bicara Chicago Department of Aviation.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.