Sukses

Isu Indonesia Bubar 2030, Ini Respons Penulis Ghost Fleet yang Dikutip Prabowo

Dua penulis Ghost Fleet angkat bicara soal digunakannya buku fiksi ilmiah karya mereka sebagai salah satu dasar pidato Prabowo tentang Indonesia bubar 2030.

Liputan6.com, Jakarta - Prabowo Subianto mengeluarkan pernyataan kontroversial, soal "ramalan" yang menyebut bahwa Indonesia bubar 2030.

Dalam rekaman yang diunggah di situs berbagi video tersebut, Ketua Umum Partai Gerindra itu menyebut, novel fiksi berjudul Ghost Fleet sebagai rujukannya.

Novel berjudul lengkap, Ghost Fleet: a Novel of The Next World War itu ditulis oleh Peter Warren Singer dan August Cole, dua-duanya pengamat militer.

Mengetahui bahwa novel fiksi ilmiah karya mereka menjadi salah satu dasar pidato Prabowo yang sedang ramai diperbincangkan, dua penulis Ghost Fleet angkat bicara.

Melalui Twitter, salah satu penulisnya Peter W Singer, menanggapi maraknya berita soal Indonesia bubar 2030.

"Pemimpin oposisi Indonesia mengutip #GhostFleet dalam pidato kampanyenya yang  berapi-api. Ada banyak liku-liku terkait buku ini, namun itu mungkin yang paling istimewa..." tulis dia dalam akunnya @peterwsinger.

 

Hal serupa juga disampaikan oleh August Cole. Dalam akun Twitter-nya, dia meretwit kicauan @rayafahreza.

"@august_cole fakta menarik: Ghost Fleet digunakan oleh politisi Indonesia, mantan jenderal angkatan darat, dan calon presiden sebagai bagian pidato kampanyenya."

Dalam novel fiksi sains tersebut, kedua penulis memasukkan prediksi versi mereka tentang apa yang akan terjadi di masa depan, termasuk soal potensi konflik global.

Disebutkan dalam Ghost Fleet, China mengambil alih posisi sebagai negara superpower mengalahkan Amerika Serikat.

Novel tersebut juga menyebut soal kebangkitan ekonomi China. Lalu, apa kaitannya dengan Indonesia. 

Dalam novel itu menyebut sekilas bahwa Indonesia menjelma jadi negara gagal (failed state) pada 2030 dan jika tak diantisipasi bisa-bisa mengulangi nasib Uni Soviet.

Namun, tak dibahas secara mendalam soal Indonesia bubar 2030 dalam novel tersebut. 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Prabowo: Indonesia Bubar 2030

Sebelumnya, "ramalan" soal Indonesia bubar 2030 disampaikan Ketua Umum Partai Gerindra Prabowo Subianto.

Mengenakan kemeja putih dan berpeci hitam, ia berdiri di atas podium dengan penuh semangat.

Dengan nada berapi-api, Prabowo Subianto mengutarakan tentang potensi buruk yang akan dialami Ibu Pertiwi. Tahun 2030, Indonesia diprediksi bakal bubar.

"Saudara-saudara. Kita masih upacara, kita masih menyanyikan lagu kebangsaan, kita masih pakai lambang-lambang negara, gambar-gambar pendiri bangsa masih ada di sini, tetapi di negara lain mereka sudah bikin kajian-kajian, di mana Republik Indonesia sudah dinyatakan tidak ada lagi tahun 2030," kata Prabowo dalam video yang diunggah akun Facebook Gerindra, Senin, 19 Maret 2018.

"Bung, mereka ramalkan kita ini bubar," tegasnya lagi.

Prabowo pun menyinggung soal aset yang dimiliki negara hanya dikuasai satu persen saja. Begitu juga kekayaan Indonesia yang malah dibawa dan dimanfaatkan ke luar negeri.

"Ini yang merusak bangsa kita, saudara-saudara sekalian. Semakin pintar, semakin tinggi kedudukan, semakin curang, semakin culas, semakin maling. Tidak enak kita bicara, tapi sudah tidak ada waktu untuk kita pura-pura lagi," tutur Prabowo dalam video itu.

 

3 dari 3 halaman

Pernah Sampaikan Hal Serupa

Ramalan tersebut tak hanya kali itu saja disampaikan. Prabowo pada momen lain memaparkan hal yang sama saat berada di Fakultas Ekonomi dan Bisnis UI, Senin, 27 September 2013.

Kala itu, dalam acara bedah buku Nasionalisme, Sosialisme, dan Pragmatisme, Pemikiran Ekonomi Politik Sumitro Djojohadikusumo, mantan Danjen Kopassus tersebut menyinggung soal geopolitik dan ekonomi Indonesia.

Di sela pidatonya, Prabowo Subianto mengeluarkan tiga buah buku. Buku itu dibeli saat berkunjung ke luar negeri. Salah satunya adalah novel fiksi ilmiah karya PW Singer dan August Cole: Ghost Fleet. 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.