Sukses

Sebut Payudara Perempuan seperti Melon, Profesor India Dikecam

Pengecaman dilakukan sejumlah organisasi massa di India yang mayoritas perempuan usai komentar profesor itu.

Liputan6.com, Kerala - Sejumlah siswa di sebuah universitas di Negara Bagian Kerala, India, marah besar. Mereka menggelar unjuk rasa usai salah seorang profesor membandingkan payudara perempuan seperti melon.

Para siswa yang mayoritas perempuan itu berdemonstrasi di jalanan sambil membawa potongan melon. Beberapa membawa foto mereka bertelanjang dada sambil membawa melon dengan tulisan menolak larangan pengaturan baju.

Dikutip dari BBC pada Rabu (21/3/2018), semua itu bermula dari pernyataan Profesor Jouhar Munavvir T saat ia memberi ceramah di Farook Training College, di utara Kerala, Kota Kozhikode.

Ceramah itu direkam dan dibagikan di media sosial setelah dipublikasikan oleh laman Dool News.

Dalam rekaman, Profesor Munavir T mengkritik mahasiswi yang hanya "mengalungkan kerudung di kepala, tanpa menutup bagian dadanya."

"Padahal, itu adalah bagian tubuh yang menarik pria. Mereka membiarkannya terbuka," ucap Profesor Munavir.

"Payudara jadi tersembul kelihatan, seperti potongan melon, memperlihatkan betapa matangnya buah itu," lanjut rekaman suara profesor.

Setelah rekaman itu didengar ribuan orang, para pengunjuk rasa berbaris melewati jalan-jalan Kozhikode, India sambil memegang irisan semangka dan melon serta spanduk yang mencela pernyataan profesor itu.

Sejumlah organisasi mahasiswa India ikut ambil bagian dalam demonstrasi.

"Ini bertentangan dengan semua wanita. Di negara bagian Kerala, komentar seperti itu tidak dapat ditoleransi," kata Nikhil P, sekretaris gabungan dari Federasi Pemuda Demokratis India, kepada BBC Hindi.

 

 

Saksikan juga video berikut:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Warganet Marah di Media Sosial

Sejumlah warganet mengekspresikan kemarahan mereka atas pernyataan profesor itu.

Dua wanita berbagi foto diri mereka topless dan memegang semangka di Facebook, untuk memprotes komentar profesor tersebut.

Salah satu wanita, Aarathi S.A, mengatakan kepada BBC, "Saya memasang postingan ini mengekspos tubuh saya yang setengah telanjang karena hyper-sexualising tubuh manusia."

Aarathi menjelaskan bahwa sejak memposting foto-foto itu, dia disebut seorang pelacur, sementara yang lain menyebut apa yang dilakukannya adalah ide yang sangat bagus.

Rehana Fathima, yang juga memposting foto telanjang dirinya memegang semangka, menambahkan: "Ini adalah tubuhku, hakku. Profesor memperlakukan wanita seperti benda."

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.