Sukses

Program Dokumenter Ini Ungkap Bocoran Terbaru Kelompok Misterius Freemason

Liputan6.com, Glasgow - Selama berabad-abad, rahasia Freemason hanya diketahui oleh para anggotanya. Namun, sebuah kesempatan langka yang diungkap dalam program dokumenter terbaru BBC, menguak pemahaman baru tentang kelompok persaudaraan penuh misteri itu.

Tayangan dokumenter itu menyoroti beberapa bangunan lawas di Skotlandia yang diduga memiliki keterkaitan dengan Freemason.

Dilansir dari News.com.au pada Senin (19/3/2018), para pengrajin batu -- generasi pertama Freemason --  berkumpul membentuk serikat buruh pada era 1500-an, setelah banyak membangun gedung-gedung publik di Skotlandia.

Pada tahun 1599, William Schaw, yang turut membangun kastil dan istana bagi Raja James VI dari Skotlandia, telah menetapkan peraturan bagi para anggota Freemason.

Salah satu aturan utamanya berbunyi sebagai berikut: "They shall be true to one another and live charitably together as becometh sworn brethren and companions of the Craft," -- mereka harus jujur satu sama lain dan hidup bersama dalam kasih sebagai saudara dan kawan di bawah sumpah (Craft Freemasonry)."  

Namun, kesepakatan tersebut baru benar-benar terlaksana ketika bergabungnya Sir Robert Moray, seorang panglima perang Skotlandia.

Bob Cooper, kurator pada Grand Lodge of Scotland, sebuah lembaga pemerintahan Freemason, mengatakan bahwa kelompok tersebut identik dengan karakter jabat tangannya, serta kebiasaan menggulung ujung celana.

"Jabat tangan adalah cara untuk mengidentifikasi satu sama lain, terutama saat mereka harus pindah ke Skotlandia untuk mencari pekerjaan," kata Cooper.

"Jika Anda pergi ke tempat di mana Anda tidak dikenal, Anda harus memiliki beberapa bukti bahwa Anda dapat bekerja di sektor konstruksi (lahan pekerjaan leluhur Freemason)," lanjut Cooper, seraya mendeskripsikan celana digulung sebagai  isyarat simbolis untuk mengenal sesama anggota Freemason.

Aspek yang mungkin paling menarik adalah upacara inisiasi anggota Freemason, di mana selalu diselimuti misteri yang tidak pernah terungkap, bahkan hingga hari ini.

Namun, beberapa bekas anggota yang pergi meninggalkan kelompok rahasia tersebut, telah mengungkap beberapa detail menariknya di jagat maya.

Satu hal yang telah diyakini banyak orang adalah, upacara terkait didasarkan pada sebuah cerita yang dimuat di Alkitab.

Kisah tersebut melibatkan Hiram Abiff, sosok penting pada pembangunan Kuil Solomon, yang dibunuh karena menolak mengungkap rahasia di balik struktur gedung yang dibangunnya.

Hal itu diterjemahkan ke dalam sebuah reka adegan intimidatif yang menekankan para calon anggota, untuk tidak pernah mengungkap rahasia apapun ke publik.

Meski tidak ada keterangan tambahan, namun menurut Ewan Rutherford, eks anggota Freemason lainnya, mendeskripsikan upacara inisiasi itu sebagai salah satu pengalaman mengerikan yang pernah ia alami.

 

 Simak video tentang lomba renang di antara tumpukan salju berikut: 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Prinsip Saling Membantu

Alasan lain mengapa Freemason tak henti-hentinya menarik perhatian, bukan karena anggotanya, melainkan pada prinsip saling membantu untuk meraih sukses dalam hidup.

Bahkan, tidak tanggung-tanggung, jika seorang polisi adalah bagian dari Freemason, dan melihat anggota lainnya terkendala masalah hukum, kemungkinan besar membiarkan mereka lolos dari sanksi pelanggaran.

Tapi menurut bekas anggota di era modern, mengatakan bahwa dugaan di atas tidak lagi banyak berlaku di lingkungan Freemason.

"Mereka di Freemason bukan bekerja sendiri, atau membantu jika menyadari  berada dalam satu ikatan. Anggotanya akan selalu saling membantu meloloskan mimpi tentang banyak hal," jelas Cooper.

Kritik lain terhadap organisasi ini adalah fakta bahwa wanita -- secara tradisional -- dilarang untuk bergabung dan berpartisipasi.

Namun, menurut deputi lembaga terkait di Skotlandia, Ramsay McGhee, mengatakan bahwa terdapat keuntungan dari pemisahan gender.

"Kadang kita dikritik karena kita hanya laki-laki, tapi saya yakin ada kalanya pria perlu bersama pria dan ada kalanya wanita perlu bersama wanita," katanya.

Saat ini, jumlah anggota Freemason berkisar di angka lima juta orang di seluruh dunia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.