Sukses

Buah Rockmelon Kembali Telan Korban Jiwa di Australia

Liputan6.com, Melbourne - Seorang pria berusia 80-an di negara bagian Victoria, Australia, menjadi orang kelima yang meninggal karena wabah listeria. Ia tewas setelah memakan rockmelon yang terkontaminasi.

Rockmelon adalah buah melon yang dagingnya berwarna oranye dan struktur kulitnya lebih keras dari melon pada umumnya. Sedangkan listeria merupakan infeksi bakteri yang akibatnya bisa fatal. Gejalanya yakni demam, sakit kepala, kram, sakit dan nyeri, mual dan diare. Bisa fatal bagi bayi, orangtua dan mereka yang kekebalan tubuhnya menurun.

Sebelumnya, tiga warga Victoria dan dua warga New South Wales meninggal karena kasus serupa, mengkonsumsi buah yang ditanam di pertanian wilayah NSW selatan.

Departemen Kesehatan Australia, Dr. Brett Sutton, mengkonfirmasi bahwa kematian terakhir itu memang diakibatkan oleh wabah, setelah dilakukan tes.

"Menyedihkannya, penyelidikan ini juga memastikan bahwa satu kasus keguguran juga terjadi karena wabah tersebut," papar Dr Sutton, seperti dikutip dari Australia Plus, Jumat 16 Maret 2018. 

Akan tetapi, pihak Depkes tidak memberikan rincian lebih lanjut tentang korban, termasuk tanggal kematiannya.

Selain itu, dilaporkan juga bahwa delapan warga Australia terdampak bakteri listeria dari rockmelon. Korban terdiri dari empat pria dan empat wanita, namun belum diketahui nyawanya terselamatkan atau melayang.

Selain di Victoria, insiden serupa juga terjadi di sejumlah negara bagian Australia, di antaranya Queensland, New South Wales dan Tasmania.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bakteri yang Juga Menyerang Wanita Hamil dan Lansia

Infeksi bakteri listeria sangat berbahaya bagi wanita hamil, bayi yang belum lahir, orang tua dan mereka yang mengalami gangguan kekebalan tubuh.

Gejalanya menyerupai flu. Penderita akan mengalami demam, menggigil, nyeri otot, mual, dan kadang diare.

Wabah itu telah dilacak berada di pertanian Rombola Family Farms, di dekat Kota Griffith.

Dalam sebuah pernyataan pada hari Kamis, pertanian tersebut mengatakan bahwa pihaknya telah bekerja sama dengan Otoritas Pangan NSW untuk "mengidentifikasi, mengkarantina dan memperbaiki" buah-buah tersebut.

"Sebagai bisnis keluarga, kita semua sangat sadar akan dampak wabah terhadap sesama petani dan industri," kata pernyataan itu.

"Kami tetap waspada terhadap risiko keamanan pangan dan berfokus untuk mencari jalan keluar."

Seluruh rockmelon yang terdampak, kata pihak pertanian, telah ditarik dari pasaran dan pendistribusian. Otoritas Pangan NSW menyatakan buah rockmelon yang kini dijual sudah aman dan bebas bakteri.

Mereka berencana untuk menerapkan aturan tambahan bagi industri pertanian rockmelon, memastikan kepatuhan terhadap keamanan pangan. Di sisi lain, petani menyebut wabah tersebut sebagai bencana nasional. Butuh waktu bertahun-tahun untuk memulihkan industri ini.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.