Sukses

5 Petuah Kontroversial Stephen Hawking untuk Manusia

Selain dikenal akan kejeniusannya, Stephen Hawking juga lekat dengan sosok yang blak-blakan dan petuahnya yang kontroversial.

Liputan6.com, London - Stephen Hawking, fisikawan kenamaan asal Inggris dilaporkan meninggal di usia 76 tahun. Menurut pernyataan pihak keluarga yang dirilis pada Rabu (14/3/2018) waktu setempat, ilmuwan yang dikenal akan petuahnya itu meninggal di rumahnya di Cambridge.

Stephen Hawking sendiri pernah didiagnosis menderita penyakit neuron motorik pada usia 21 tahun -- tahun 1963. Kala itu divonis hidupnya tinggal 2 atau 3 tahun lagi.

"Kami sangat sedih bahwa ayah kami tutup usia pada hari ini," demikian pernyataan yang dirilis anak Hawking, yakni Lucy, Robert, dan Tim, seperti dikutip dari The Guardian.

"Ayah adalah ilmuan yang hebat. Ia pria luar biasa dan warisannya akan terus diingat selama bertahun-tahun. Keberanian dan ketekunannya dengan kecemerlangan dan humornya menginspirasi orang-orang di seluruh dunia."

Selain dikenal akan kejeniusannya, Stephen Hawking juga lekat dengan sosok yang blak-blakan dan petuahnya yang kontroversial untuk manusia:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Manusia Akan Hancur oleh Ulahnya Sendiri

Stephen Hawking adalah sosok yang diingat karena komentarnya yang blak-blakan tentang hal-hal yang bisa merusak peradaban manusia.

Peringatan mengerikan pernah disampaikan oleh profesor University of Cambridge tersebut. Hawking mengatakan, umat manusia berisiko menghadapi serangkaian bahaya gara-gara ulahnya sendiri.

Misalnya, kata dia, perang nuklir, pemanasan global, juga virus yang dihasilkan dari rekayasa genetika.

Hawking menambahkan, kemajuan pesat dalam ilmu pengetahuan dan teknologi akan menciptakan 'cara baru yang bisa berakhir salah'.

Ilmuwan asal Inggris itu mengatakan, manusia bisa selamat jika mampu membuat koloni di luar Bumi.

"Meski kemungkinan terjadinya bencana dahsyat di Bumi dalam waktu dekat relatif rendah, namun risiko bertambah dari waktu ke waktu, dan mendekati pasti beberapa ribu atau sekian puluh ribu tahun lagi," kata Hawking dalam ajang BBC Reith Lectures, seperti dikutip dari BBC.

3 dari 6 halaman

2. Bumi Bisa Sepanas Venus

Stephen Hawking, juga pernah memperingatkan kondisi Bumi yang terus memburuk akibat pemanasan global. Ia pun menyebut Bumi dapat berakhir seperti Venus, planet tetangga yang suhunya sangat tinggi.

Hawking menyebut jika manusia tak menghentikan efek rumah kaca dari gas emisi, suatu hari Bumi dapat memiliki suhu sangat tinggi hingga 460 derajat Celsius, seperti kondisi iklim Venus saat ini.

Prediksi tersebut ia ungkapkan saat mengisi serial TV berjudul Favourite Places. Siaran dapat disaksikan secara global melalui situs CuriosityStream.

Hawking bukan tanpa alasan menyebut Bumi bisa menjadi Venus kedua. Berdasarkan data NASA, Venus memang memiliki kondisi yang serupa dengan Bumi sekitar 4 miliar tahun lalu.

Saat itu, Venus memiliki air di permukaannya dan memiliki suhu yang bersahabat seperti Bumi. NASA menyebut planet kuning itu mampu menampung kehidupan sekitar 2 miliar tahun.

Namun, efek rumah kaca yang berlangsung di Venus membuat air di permukaan planet menjadi kering dan menjadikannya sangat panas. Di planet ini, angin bahkan bisa bertiup sangat kencang hingga 300 km/jam.

Venus, menurut Hawking, menjadi contoh bahwa dapat terjadi sesuatu di Bumi ketika efek rumah kaca di atmosfer mencapai tingkat ekstrem.

4 dari 6 halaman

3. Manusia Harus Segera Tinggalkan Bumi

Umat manusia harus mulai meninggalkan Bumi dalam kurun 30 tahun untuk menghindari kemusnahan akibat kelebihan penduduk dan perubahan iklim, demikian seperti diperingatkan Profesor Stephen Hawking.

Hal tersebut disampaikan astrofisikawan itu dalam festival sains Starmus di Trondheim, Norwegia. Dalam kesempatan itu, ia mengatakan bahwa membangun koloni di Mars dan Bulan serta menciptakan dunia baru di sana merupakan hal yang sangat penting.

Menurutnya, hanya menjadi masalah waktu sebelum Bumi kita hancur akibat serangan asteroid, lonjakan suhu, dan kelebihan populasi.

"Saya yakin bahwa manusia harus meninggalkan Bumi. Bumi menjadi terlalu kecil bagi kita, sumber daya fisik kita terkuras pada tingkat yang mengkhawatirkan," ujar pria kelahiran 8 Januari 1942 itu.

"Kita telah memberi Bumi hadiah bencana, seperti perubahan iklim, kenaikan suhu, berkurangnya lapisan es kutub, penggundulan hutan, dan berkurangnya spesies hewan."

5 dari 6 halaman

4. Umur Bumi Kurang dari 1.000 Tahun

Manusia ternyata hanya memiliki kurang dari 1.000 tahun di Bumi sebelum terhapus dalam kepunahan massal.

Prediksi suram ini disampaikan oleh Profesor Stephen Hawking dalam pidatonya menyikapi alam semesta dan asal-usul manusia di Oxford Union.

Fisikawan teoritis terkemuka mengatakan satu-satunya cara bagi umat manusia untuk menghindari kemungkinan yang sangat nyata dari kepunahan adalah menemukan planet lain sebagai tempat tinggal alternatif.

"Kita juga harus terus berpikiran untuk pergi ke angkasa luar untuk masa depan umat manusia," kata Hawking seperti dikutip dari News.com.au.

"Saya tidak berpikir kita akan bertahan hidup 1.000 tahun lagi tanpa melarikan diri ke luar planet kita yang rapuh."

Prospek suram pada manusia adalah bukan hal yang baru untuk profesor terkemuka berusia 74 tahun, yang awal tahun ini memprediksi teknologi akan menyebabkan Bumi menderita bencana global yang hampir tak terelakkan.

6 dari 6 halaman

5. Manusia Akan Punah karena Alien

Hawking membayangkan, para alien datang dalam armada besar, menggunakan kapal antarbintang raksasa. Setelah menghabiskan semua sumber daya di planet asal mereka, makhluk asing itu mungkin menjadi nomaden -- dengan ambisi menaklukkan dan mengkolonisasi planet apa pun yang mereka bisa capai.

Menurut dia, manusia harus mencari lebih dulu para alien cerdas, mengetahui karakter dan kekuatannya, sebelum mereka menemukan kita. Jika lengah, kata Hawking, bisa-bisa peradaban kita akan punah.

Bersama CEO Facebook Mark Zuckerberg dan pebisnis Rusia, Yuri Milner, Hawking ikut mendanai projek ambisius senilai US$ 100 juta yang disebut 'Breakthrough Listen' -- yang akan menggunakan teleskop paling kuat di dunia untuk mendengarkan pesaan dari makhluk ekstrateresterial atau ET.

Ilmuwan 74 tahun itu menambahkan, jika tak hati-hati, ras alien yang memiliki teknologi tinggi bisa saja menyingkirkan manusia yang rentan, menuju 'jalur dodo'.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.