Sukses

Jet Pribadi Sosialita Turki Tabrak Gunung di Iran, 11 Orang Tewas

Diketahui salah satu penumpang jet tersebut adalah Mina Basaran, seorang sosialita yang pulang usai pesta melepas masa lajang di Dubai.

Liputan6.com, Teheran - Sebuah jet pribadi yang mengangkut delapan penumpang dan tiga kru pesawat mengalami kecelakaan di Iran. Menurut pejabat Kementerian Transportasi Turki, pesawat tersebut merupakan milik konglomerat perusahaan swasta Turki, Huseyin Basaran.

Diketahui salah satu penumpang jet tersebut adalah Mina Basaran, anak Huseyin Basaran, dan ketujuh temannya. Kecelakaan tersebut terjadi setelah sosialita asal Turki itu pulang usai pesta melepas masa lajang di Dubai, Uni Emirat Arab.

Dikutip dari South China Morning Post, Senin (12/3/2018), perempuan berusia 28 tahun yang masuk ke dalam jajaran penerus bisnis milik ayahnya itu, rencananya akan menggelar pernikahan pada April 2018.

Dalam akun Instagram miliknya, Mina mengunggah sejumlah kegiatan selama menggelar pesta lajang atau bachelorette party selama di Dubai.

Huseyin Basaran merupakan mantan wakil ketua klub sepak bola Trabzonspor. Ia adalah pemilik sejumlah bisnis di Turki, mulai dari yacht hingga energi.

Salah satu perusahaannya menjadi pemegang saham terbesar di Bahrain Middle East Bank BSC. Salah satu proyek konstruksinya termasuk sejumlah blok apartemen mewah di Istanbul, yang diberi nama 'Mina Towers', dinamai dengan nama anaknya.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kronologi Kecelakaan

Seorang juru bicara badan penanggulangan bencana Turki, Mojtaba Khaledi, mengatakan bahwa pesawat tersebut menabrak gunung di dekat Shahr-e-Kord dan terbakar. Shahr-e-Kord terletak 370 km di selatan Teheran.

Sejumlah warga lokal yang mengunjungi lokas kejadian mengatakan, tidak ada korban selamat dan seluruh jasad penumpang terbakar. Tes DNA pun diperlukan untuk mengidentifikasi korban tewas.

"Bangkai pesawat dan sejumlah jasad ditemukan. Mereka akan dibawa ke bawah dari gunung ketika matahari telah terbit. Saya mengucapkan belasungkawa kepada mereka yang ditinggalkan," ujar Kepala Bulan Sabit Merah Turki, Kerem Kinik.

Seorang juru bicara layanan darurat Iran mengatakan, petugasnya mencoba mencapai lokasi jatuhnya pesawat. Namun, medan yang sulit membuat susah evakuasi.

Menurut website FlightRadar24, pesawat tersebut berangkat dari Dubai pada Minggu, 11 Maret 2018 pukul 16.41 dan terbang di ketinggian 35.000 kaki. Namun pada pukul 18.01, pesawat tiba-tiba turun drastis hanya dalam hitungan menit.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.