Sukses

China Kloning Anjing Beagle Secara Massal, untuk Apa?

Proyek kloning terhadap anjing beagle ini telah berjalan sejak Desember 2017.

Liputan6.com, Beijing - China telah melakukan kloning anjing secara massal untuk kepentingan penelitian pengobatan penyakit yang diidap oleh manusia.

Tak hanya dikloning, anjing-anjing beagle itu juga direkayasa secara genetika, agar mereka terlahir dengan genome-genome penyulut penyakit kardiovaskular, Aterosklerosis -- radang pada pembuluh darah manusia yang disebabkan penumpukan plak ateromatus di dinding pembuluh.

Proyek kloning anjing beagle telah berjalan sejak Desember 2017, dikelola oleh Laboratorium Penelitian China Agrucultural University (CAU) di Beijing. Demikian seperti dikutip dari Daily Star, Minggu (11/3/2018).

Mereka dipelihara dan dibesarkan oleh para ilmuwan untuk kepentingan studi penyembuhan penyakit Aterosklerosis.

Para K-9 itu disuntik berbagai zat-zat kimia medis yang dikembangkan para ilmuwan untuk melihat efeknya terhadap proses penyembuhan Aterosklerosis.

Anjing disebut sebagai subyek penelitian yang baik untuk pengujian penyakit Aterosklerosis. Karena, varian penyakit genetika yang diidap oleh para anjing itu hampir sama dengan yang ditemukan pada manusia.

Profesor Lab Penelitian CAU, Shi Zhensheng mengatakan, "Anjing yang direkayasa secara genetika sungguh bermanfaat bagi para perusahaan farmasi."

Relevansi para anjing kloning itu juga sangat penting, lanjut Zhensheng, karena, "Pihak farmasi selalu banyak pesanan untuk obat Aterosklerosis setiap tahunnya."

 

Saksikan juga video pilihan berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

China Unggul di Bidang Teknologi Kloning?

China saat ini disebut sebagai negara yang unggul dalam hal teknologi kloning.

Pada Januari 2018, para ilmuwan di Tiongkok mengungkapkan bahwa mereka telah mengkloning monyet untuk pertama kalinya.

Gambar primata Zhong Zhong dan Hua Hua menyebar ke seluruh dunia setelah para ahli mengungkapkan bahwa mereka benar-benar identik.

Mereka dibuat dengan menggunakan teknik yang disebut nuclear cell transfer -- proses yang sama yang digunakan untuk hewan pertama yang lahir dari proses kloning, Dolly si domba.

Terobosan dalam kloning Zhong Zhong dan Hua Hua tersebut dipuji oleh berbagai pihak, menyebutnya sebagai langkah awal menuju kloning primata kompleks, seperti manusia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.