Sukses

5 Pulau yang Horor untuk Dikunjungi, Ini Alasannya

Lima pulau ini sebaiknya Anda hindari, baik untuk sekadar melancong atau bahkan ketika Anda terdampar sekalipun.

Liputan6.com, Jakarta - Malapetaka mungkin terjadi pada setiap perjalanan jauh antar pulau atau lintas benua yang memanfaatkan kapal atau pesawat.

Cuaca buruk, kesalahan teknis, dan berbagai kendala lain bisa saja membuat transportasi yang Anda tumpangi celaka dan mengakibatkan Anda terdampar di sebuah pulau terpencil di tengah lautan.

Jika pulau tempat terdampar tergolong aman dan menunjang kebutuhan hidup, Anda bisa bertahan di sana untuk beberapa waktu sambil menunggu regu penyelamat atau memikirkan cara melakukan evakuasi.

Tapi jangan salah, ada beberapa pulau yang justru berbahaya dan semakin memperparah situasi berisiko yang Anda alami.

Berikut 5 pulau yang wajib Anda hindari, baik untuk sekadar melancong atau bahkan ketika Anda terdampar sekalipun, seperti Liputan6.com rangkum dari Listverse (11/3/2018).

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 6 halaman

1. Bikini Atoll, Marshall Islands

Bikini Atoll atau Atol Bikini adalah sebuah tempat yang terletak di wilayah Mikronesia yang merupakan bagian dari Kepulauan Marshall yang terletak di Samudera Pasifik.

Secara geografis, tempat itu begitu indah bak surga kepulauan tropis di Pasifik pada umumnya, dengan topografi berbukit megah, pasir pantai yang putih, pohon-pohon palem, dan air yang biru.

Tapi, keindahan pulau itu harus tercemar oleh zat dan limbah radioaktif dan bahan baku nuklir, setelah pemerintah Amerika Serikat memanfaatkan Atol Bikini berkal-kali sebagai lokasi tes bom atom antara tahun 1946 - 1958.

Total ada 23 senjata nuklir yang dijatuhkan di sana, termasuk pada 1954, yang kekuatannya 1.100 kali lebih besar dari bom atom 'Little Boy' yang diledakkan di Hiroshima -- yang efeknya membuat Jepang bertekuk lutut di penghujung Perang Dunia II.

Tak hanya kehancuran yang diakibatkan uji coba nuklir beruntun itu. Pada 1978 para ilmuwan memutuskan Bikini Atoll tak aman dihuni karena efek radiasi.

Secara geografis, Atol Bikini relatif aman untuk disinggahi. Hanya saja, Anda harus memastikan tak meminum dan memakan apapun yang ada di pulau tersebut -- sebuah situasi buruk bagi para korban terdampar.

3 dari 6 halaman

2. Ilha da Queimada Grande, Brazil

Salah satu tempat buruk dan mesti Anda hindari jika sesuatu hal memaksa Anda untuk terdampar adalah Ilha da Queimada Grande di Brazil.

Pulau tropis yang ditumbuhi beragam pepohonan dan kaya akan sumber daya botani itu sejatinya mengandung banyak penunjang hidup.

Tapi di sisi lain, Ilha da Queimada Grande juga mampu mengancam keselamatan Anda.

Seperti dikutip dari Listverse, pulau tersebut dihuni oleh lebih dari 4.000 ular viper emas berbisa.

Bahkan, pemerintah Brazil pun menetapkan regulasi yang sedemikian ketat terkait izin berkunjung ke pulau itu.

Maka, jika Anda terdampar di Laut Brazil dan hanya ada Ilha da Queimada Grande sebagai tempat menepi, Listverse menganjurkan Anda untuk menjauh dan tetap bertahan di sampan sampai pertolongan tiba.

4 dari 6 halaman

3. Pulau Sentinel Utara, India

Suku Sentinel yang menghuni Pulau Sentinel Utara adalah salah satu alasan utama yang membuat Anda harus menjauhi wilayah tersebut.

Orang-orang primitif yang menetap di sana, secara harfiah, benar-benar primitif dan sengaja memilih untuk tetap hidup dalam kondisi seperti itu.

Parahnya lagi, mereka bahkan sama sekali tak ingin dijamah oleh peradaban dari luar pulau.

Pernah sewaktu-waktu, pemerintah India mengirim tim peneliti dan bantuan kemanusiaan menggunakan kapal ke pulau itu untuk diberikan kepada Suku Sentinel.

Tapi, ketika hampir dekat di pesisir pantai, Suku Sentinel melempari batu, tombak, dan memanah utusan pemerintah India tersebut.

Tak hanya itu, sebuah drone penelitian yang diterbangkan oleh pemerintah India untuk mengamati kehidupan di pulau tersebut pun pernah ditombak jatuh oleh Suku Sentinel.

Akhirnya, pemerintah India memutuskan untuk membiarkan Suku Sentinel hidup dalam kondisi seperti itu, menetapkan batas pengaman sejauh 4,8 km di perimeter pulau, dan melarang pelancong untuk pergi ke sana.

Maka, jika Anda terdampar di dekat pulau tersebut, lebih baik Anda tetap berada di air saja.

5 dari 6 halaman

4. Miyake Jima, Jepang

Pulau Miyake Jima di Jepang merupakan pulau yang terbentuk dari bekuan material vulkanis sebuah gunung berapi.

Parahnya, gunung berapi itu -- bernama Gunung Miyake Jima -- masih berstatus aktif dan terletak di bawah material yang membeku itu.

Setiap harinya, Gunung Miya Kejima memuntahkan abu dan gas vulkanis yang mengandung sulfur.

Maka, jika suatu masa Anda terdampar di Miya Kejima, pastikan ada masker gas dalam perlengkapan darurat Anda. Jika tidak, lebih baik Anda menghindar dan menjauhi pulau/gunung berapi tersebut.

6 dari 6 halaman

5. Isla de Las Munecas, Meksiko

Kemungkinan bagi Anda untuk terdampar di Isla de Las Munecas di Meksiko memang tipis, tapi, anggaplah sewaktu-waktu hal itu bisa terjadi...

Tidak ada limbah radioaktif, hewan berbisa, suku primitif, dan gunung berapi di pulau itu. Isla de Las Munecas bertopografi dan berkondisi normal, seperti pulau tropis pada umumnya.

Lantas, apa yang membuatnya mesti dihindari?

Seperti dikutip dari Listverse, di dalam Isla de Las Munecas, terdapat banyak sekali boneka yang tersebar di sejumlah penjuru pulau.

Ada yang tergantung di pohon serta tergeletak di tanah.

Legenda lokal mengatakan, dulu, ada seorang pria bernama Don Julian Santana Barrera yang menjadi kuncen dan pemelihara lingkungan pulau tersebut.

Suatu hari, Barrera menemukan seorang gadis cilik yang tewas tenggelam di perairan sekitar pulau tersebut. Barerra tak mampu menyelamatkannya dan jasad gadis cilik itu hilang tersapu ombak.

Kabarnya, Barrera sangat sedih karena tak berhasil menyelamatkan gadis itu.

Kesedihan itu berdampak pada kondisi psikologis Barrera yang mengaku dihantui arwah si gadis cilik.

Maka, agar gadis cilik itu berhenti menghantuinya, sang kuncen membuat sebuah boneka sebagai bentuk penghormatan.

Tapi, arwah si gadis cilik tak kunjung tenang dan terus menghantui Barrera. Sang kuncen pun membuat lebih banyak lagi boneka tersebut dan menyebarnya ke seantero pulau.

Beberapa puluh tahun kemudian, Barrera ditemukan tewas tenggelam di tempat yang sama di mana ia menemukan gadis itu.

Sejatinya, Isla de las Munecas relatif aman, sepanjang Anda bisa mengabaikan betapa banyaknya boneka di pulau tersebut -- yang mungkin sewaktu-waktu bisa saja berbisik, melirik, dan membuat Anda gila seperti Barrera. Tertarik berkunjung?

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.