Sukses

Waspada! Asteroid Sebesar Gedung Empire State Lintasi Bumi Malam Ini

NASA menilai asteroid yang lewat Rabu malam ini berpotensi berbahaya karena radius lintasan antara VR12 dan Bumi yang dekat.

Liputan6.com, Washington, DC - Sebuah asteroid monster seukuran Empire State Building -- gedung pencakar langit di New York -- diperkirakan akan terbang melintasi Bumi malam ini. Dengan kecepatan mencapai 14.092 mil per jam.

Asteroid, yang diberi nama 2017 VR12, diperkirakan akan melintasi Bumi dalam radius 900.000 mil sekitar pukul 07.53 pagi (EST), Rabu 7 Maret 2018 atau Rabu malam pukul 19.53 Waktu Indonesia Barat.

Seperti dikutip dari Daily Mail, Rabu (7/3/2018), asteroid berdiameter antara 700 dan 1.500 kaki atau sekitar 213 dan 457 meter itu diperkirakan ukurannya bisa lebih besar dari Empire State Building di New York City yang tingginya 1.450 kaki berkisar 441 meter.

NASA menilai, asteroid tersebut berpotensi berbahaya karena radius lintasan Asteroid 2017 VR12 dan Bumi yang relatif dekat.

Berdasarkan perkiraan Badan Antariksa AS, sebuah asteroid bisa berpotensi berbahaya, jika berada dalam jarak 4.600.000 mil dari planet Bumi.

Sementara, 2017 VR12 diperkirakan akan melintasi Bumi pada jarak 897.000 mil dari planet manusia.

Itu adalah tiga kali lipat jarak Bumi dan Bulan. Namun, jangan terlalu khawatir. Menurut NASA, tak ada kemungkinan bahwa 2017 VR12 akan bertabrakan dengan planet manusia.

Asteroid 2017 VR12 sebelumnya diperkirakan memliki lebar mencapai 470 meter. Para ahli yakin bahwa batu angkasa itu lebih besar dari Istana Buckingham.

Kendati demikian perkiraan soal besarnya asteroid berkurang, meski demikian, NASA masih mengklasifikasikan VR12 sebagai 'batu angkasa berukuran sedang'.

Berkat proyek teleskop virtual, orang-orang di seluruh dunia akan dapat melihat asteroid berukuran pencakar langit yang melesat melewati Bumi menggunakan siaran langsung di website.

Para pengamat antariksa dapat menyaksikan VR12 di Bumi menggunakan teleskop robotik berdiameter 16 inci di Observatorium Tenagra di Arizona, yang menjadi bagian dari Proyek Teleskop Virtual dan Observatorium Tenagra.

Melintasnya Asteroid 2017 VR12 ini terjadi hanya beberapa hari setelah sebuah batu angkasa berukuran bus, 2018 DV1 melintas dekat Bumi pada jarak 65.000 mil pekan lalu.

Asteroid 2018 DV1 memiliki diameter antara 20 sampai 40 kaki atau sekitar 6 sampai 12 meter, dan terbang dengan kecepatan lebih dari 11.600 mil per jam.

 

 

Saksikan juga video berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jika Menabrak Bumi, Maka...

NASA memprediksi bahwa 2017 VR12 tidak akan menghantam atau menabrak Bumi. Namun, apabila hal tersebut sampai terjadi, batu angkasa itu berpotensi melepaskan energi lebih banyak daripada semua senjata nuklir yang pernah diledakkan sepanjang sejarah manusia.

Dampaknya, kawah seluas lebih dari dua mil akan tercipta. Efek tabrakan diperkirakan membunuh jutaan orang, bila batu angkasa itu jatuh di daerah padat penduduk.

"Kami tidak berbicara tentang sebuah asteroid yang bisa menghancurkan Bumi," ungkap penyidik ​​NASA, Dante Lauretta kepada Space.com yang dilansir dari Metro.co.uk pada 17 Februari 2018.

NASA meyakini bahwa asteroid tersebut bisa menjadi target sempurna untuk studi keantariksaan di masa depan.

"Objek tersebut ada pada daftar target misi pesawat antariksa NHATS, walaupun tidak ada misi yang khusus direncanakan," jelas badan tersebut.

Menurut NASA, Asteroid 2017 VR12 pertama kali ditemukan oleh teleskop Pan-STARRS 1 di Hawaii pada 10 November 2017.

Asteroid 2017 VR12 seharusnya belum terpantau berada dekat Bumi selama 177 tahun bahkan lebih.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.