Sukses

Inggris Terancam Kekurangan Pasokan Air Bersih Akibat Badai Emma

Pasca-hantaman badai Emma pada pekan lalu, Inggris mengalami krisis pasokan air bersih akibat jalur pipa yang membeku.

Liputan6.com, London - Hari ini, pemerintah Inggris mengerahkan pihak militer untuk membantu warga menghadapi kelangkaan pasokan air bersih, yang merupakan dampak lanjutan dari badai Emma yang menghantam wilayah kekuasaan Ratu Elizabeth II itu pada pekan lalu. 

Dilansir dari Daily Mail pada Senin (5/3/2018), krisis pasokan air membuat banyak sekolah di bagian tengah dan utara Inggris meliburkan para siswanya. Bersamaan dengannya, sebanyak lebih dari 12.000 rumah mulai terkena dampak nyata kekuarangan pasokan air akibat bekunya saluran pipa pasca-badai Emma melintas. 

Badai Emma menyebabkan banyak rumah di hampir 70 persen wilayah Inggris mengalami gangguan pasokan air. Dampak terparah disebut terjadi di tenggara Inggris hingga sebagian wilayah Skotlandia di utara, di mana banyak pipa saluran air membeku, dan beberapa jaringan kabel listrik mengalami korsleting yang menyebabkan pasokan listrik terhambat. Akibatnya, ribuan keluarga harus berjuang keras mencari akal untuk menangkal kondisi cuaca dingin yang ekstrem.

Sementara itu, peringatan tentang risiko 30 titik banjir telah diumumkan oleh Menteri Dalam Negeri sejak hari Minggu, 4 Maret 2018.

Dewan kota Cumbria di barat laut, menyebut beberapa area, seperti Distrik Fellslde, South Stainmore, dan Alston telah mengalami kelangkaan pasokan air sejak lima hari terakhir, dan akan mungkin terus berlanjut selama 48 jam ke depan, setelah prediksi jejak badai Emma benar-benar meninggalkan daratan Inggris. 

Sebuah helikopter jenis Chinook telah dikerahkan untuk mendistribusikan bantuan kepada korban badai Emma, termasuk makanan, batu bara dan kayu bakar, serta perangkat listrik nirkabel untuk digunakan sebagai bahan cadangan untuk penghangat dalam dua hari ke depan. 

Departemen Cuaca Kerajaan Inggris merilis "sinyal kuning" yang menandakan lapisan es akan mencair dalam dua atau tiga hari ke depan. Namun, untuk sebagian wilayah di Skotlandia, hujan salju diperkirakan masih turun hingga esok hari dengan kemungkinan tebal lapisan es mencapai 10 cm. 

 

Simak video tentang salju lebat yang melumpuhkan transportasi Inggris berikut:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Ancaman Risiko Banjir Setelah Salju Mencair

Sementara itu, rumah tangga di seluruh wilayah tenggara Inggris telah diimbau untuk menggunakan air bersih secukupnya -- terkait banyaknya pipa yang membeku akibat hantaman badai Emma pekan lalu. Pada waktu yang sama, beberapa perusahaan penyedia air bersih mengatakan, terjadi beberapa kasus ledakan pipa pada jalur-jalur yang membeku. 

Sebanyak empat perusahaan distribusi air bersih utama di Inggris, sama-sama mengimbau konsumennya untuk menggunakan air bersih hanya pada kebutuhan penting, dan meminta untuk mengurangi lama waktu mandi. 

Sebagai ganti, pada pekan lalu keempat perusahaan tersebut mendistribusikan paket air minum dalam kemasan ke wilayah-wilayah yang paling parah terkena dampak badai Emma. 

Sementara itu, pasca-kondisi cuaca perlahan kembali normal, suhu udara pun dilaporkan meningkat menjadi 11 derajat Celcius di tenggara Inggris pada hari ini. Sementara itu, beberapa wilayah lain diprediksi akan mengalami kenaikan suhu cuaca hingga 12 derajat Celcius pada esok hari. 

Akan tetapi, Departemen Lingkungan Hidup Inggris memperingatkan tentang risiko bencana banjir jika kumpulan es mencair pada waktu bersamaan dalam dua hari ke depan. Tercatat, sebanyak lebih dari 30 lokasi telah mendapat peringatan siaga dari pemerintah daerah setempat. 

Sistem transportasi di Inggris disebut turut terkena dampak akibat hantaman badai Emma. Selain ratusan jadwal penerbangan yang sempat dibatalkan, jaringan kereta api juga mengalami gangguan selama akhir pekan lalu. Dilaporkan bahwa sebagian besar jalur rel di tenggara, tengah, dan barat laut Inggris tidak bisa dilewati karena tertutup lapisan salju yang tebal.

 

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.