Sukses

Video Viral Gadis Cilik di Puncak Cari Keluarga Ayahnya di Arab Saudi

Sebuah video yang menampilkan gadis cilik keturunan Arab asal Kota Bunga, Puncak, Bogor, yang mencari keberadaan keluarga mendiang ayahnya yang berasal dari Arab Saudi, viral di media sosial.

Liputan6.com, Bogor - Sebuah video yang menampilkan gadis cilik keturunan Arab asal Kota Bunga, Puncak, Bogor, yang mencari keberadaan keluarga mendiang ayahnya yang berasal dari Arab Saudi, viral di media sosial.

Video itu mengangkat secuil perspektif mengenai fenomena dan dampak pernikahan siri antara pria Arab dengan perempuan Indonesia yang dikabarkan marak terjadi di Kota Hujan.

Dalam video tersebut, si gadis cilik yang diketahui bernama Haifa (11) tampil bersama ibu kandungnya, Mona, dan direkam oleh seorang pria Saudi yang berada di Puncak, Bogor. Demikian seperti dikutip dari media pemerintah Arab Saudi, Al Arabiya (5/3/2018).

Awal Perkawinan

Mona -- dalam video itu -- menuturkan, ia melakukan pernikahan siri dengan pria Arab Saudi bernama Sultan Al Harbi yang berlibur ke Puncak pada beberapa tahun silam. Kala itu, Mona masih berusia 18 tahun, sementara Al Harbi berusia 23 tahun.

Seperti dikutip dari Al Arabiya, mengingat Mona dan Al Harbi menjalani proses perkawinan yang non-prosedural, maka keduanya tak memiliki dokumen dan hak legal seperti pasangan menikah resmi.

Dari perkawinan itu, Mona dan Al Harbi dikarunai Haifa.

Namun nahas, sembilan tahun yang lalu, Al Harbi meninggal akibat kecelakaan mobil di Indonesia. Tak dijelaskan lokasi persis kecelakaan yang menewaskan si pria Arab Saudi itu.

Berikut videonya:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Mencari Akar

Seperti dikutip dari Al Arabiya, baik Mona dan Haifa sama sekali tak mengetahui keberadaan pihak keluarga Al Harbi di Arab Saudi.

Bahkan sebelumnya, kisah Mona dan Haifa yang berkeinginan mencari pihak keluarga Al Harbi pun sama sekali tak muncul di peredaran.

Akan tetapi, berkat seorang pria Saudi yang mengenali mereka berdua, barulah kisah Mona dan Haifa mencuat ke permukaan.

Mohamed Ali Al Ghamedi telah menelusuri kisah tersebut sejak dirinya melihat foto Mona dan Haifa untuk pertama kalinya di laman Twitter resmi Kedutaan Arab Saudi di Indonesia pada beberapa waktu silam.

Al Ghamedi kemudian terperanjat oleh ciri etnis Saudi yang santer terlihat dari wajah Haifa.

Ia pun menelusuri keberadaan Mona dan Haifa, lantas menemukan domisili kedua perempuan itu di Puncak Bogor.

Al Ghamedi kemudian menceritakan bahwa Mona tak memiliki dokumen resmi yang menjadi bukti perkawinannya dengan sang suami, Sultan Al Harbi.

Al Ghamedi juga mengatakan bahwa Mona dan Haifa hanya ingin mengetahui keberadaan keluarga Al Harabi dan sama sekali tak ingin menuntut apa pun dari mereka.

"Haifa saat ini duduk di kelas 5 SD dan juga belajar Alquran. Ibunya (Mona) bekerja di kios laundry pakaian untuk mencari nafkah dan memenuhi kebutuhan putrinya," kata Al Ghamedi, seperti dikutip dari Al Arabiya.

Lebih lanjut, Al Ghamedi menuturkan, "Setelah ia (Al Harabi) meninggal, Mona berhasil mendapat sebuah nomor telepon keluarga suaminya dan menghubungi mereka. Kemudian, mereka (pihak keluarga) datang (ke Bogor), menjemput jenazah dan membawanya kembali ke Arab Saudi."

Akan tetapi, hanya itu kontak yang pernah dilakukan Mona dengan pihak keluarga Al Harbi.

3 dari 3 halaman

Tanggapan Dubes Saudi

Duta Besar Arab Saudi untuk Indonesia Osama Al Shoaibi telah merespons kisah Mona dan Haifa seperti yang tampak pada video viral tersebut.

Kepada Al Arabiya, Dubes Al Shoaibi mengatakan bahwa pihaknya tengah menangani kasus tersebut dan berusaha membantu Haifa.

Akan tetapi, sebelum melakukan penanganan lebih jauh, pihak Kedutaan Saudi di Jakarta harus memastikan sejumlah hal terlebih dahulu, seperti tes DNA terhadap Haifa.

"Saat ini, perwakilan kedutaan tengah menemui ibu gadis cilik itu untuk memeriksa sejumlah detail. Semua dilakukan sesuai dengan hukum, demi menjamin hak mereka untuk menjalin kontak dengan keluarga (Al Harbi) di Arab Saudi," kata Dubes Osama Al Shoaibi, seperti dikutip dari Al Arabiya.

Lebih lanjut, Dubes Osama mengatakan bahwa pihak Kedutaan Arab Saudi di Jakarta memiliki program khusus yang secara aktif menangani kasus seperti Mona dan Haifa -- serta lebih dari 70 kasus atas fenomena yang serupa.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.