Sukses

5-3-1953: Wafatnya Stalin, Diktator Uni Soviet Berjuluk 'Manusia Baja'

Sang diktator bernama asli Isoeb Dzhugashvili. Stalin sendiri merupakan nama samaran yang berasal dari Bahasa Rusia, yakni Stal yang memiliki arti baja.

Liputan6.com, Jakarta - Pada 5 Maret 1953, dunia digemparkan dengan kabar kematian pemimpin Uni Soviet, Joseph Stalin. Di dalam buku bertajuk 'Stalin: New Biography of a Dictator' karya Oleg Khlevniuk disebutkan bahwa pada 1 Maret 1953, seorang staf menemukan Stalin yang sudah tak sadarkan diri di lantai kamar tidurnya di Dacha Kuntsevo (kediaman pribadinya) dalam keadaan mengompol.

Buku karya Robert Conquest yang berjudul 'Stalin' menyebut bahwa sang diktator meninggal akibat terserang strok.

Di dalam buku lainnya, 'Stalin: A Biography' yang ditulis Robert Service disebutkan bahwa Stalin mati dibunuh. Lavrentiy Pavlovich Beria diduga dalang di balik kematian Joseph Stalin. Namun tidak ada bukti yang mendukung tudingan tersebut. Beria sempat menduduki sejumlah posisi di pemerintahan, termasuk kepala polisi rahasia pada era Stalin.

Kematian Stalin baru diumumkan pada 6 Maret 1953. Setelah melalui empat hari masa berkabung nasional, maka pada 9 Maret Stalin pun dimakamkan di Mausoleum Lenin yang terletak di Lapangan Merah di tengah Moskow melalui sebuah upacara kenegaraan.

Seperti dikutip dari history.com, Stalin diam-diam membaca buah pikiran Karl Marx dan pemikir revolusioner sayap kiri lainnya saat ia belajar di Tiflis Theological Seminary.

Pada 1900, ia aktif dalam gerakan politik dengan ikut ambil bagian dalam aksi demo dan mogok yang dilancarkan buruh. Stalin pun akhirnya memutuskan untuk bergabung dengan sayap gerakan Marxist Social Democratic yang lebih militan, the Bolsheviks. Ia pun 'sah' menjadi murid Vladimir Lenin.

Hingga hari ini Stalin diingat sebagai sosok yang membantu menyelamatkan bangsanya dari dominasi Nazi. Di lain sisi, ia juga dikenang sebagai 'pembunuh massal' yang menghabisi nyawa jutaan rakyatnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Fakta tentang Stalin

Stalin memiliki beberapa fakta menarik. Tubuhnya yang tidak terlalu tinggi, yakni sekitar 165-168 cm membuat ia memilih menggunakan sepatu khusus. Ketika tampil di muka umum, ia juga berdiri di atas sebuah pijakan kayu kecil.

Sementara itu, kumis yang menghiasi wajahnya disebut berfungsi untuk menutup bintik sisa penyakit campak. Stalin juga terlahir dengan kaki kiri yang cacat dan tangan kirinya punya luka permanen yang menjadikannya lebih pendek dan kurang fleksibel. Diduga kondisi tersebut akibat kecelakaan yang dialaminya saat berusia 12 tahun.

Sejarah lain mencatat, pada 5 Maret 1966, pesawat milik BOAC (British Overseas Airways Corporation) jatuh menabrak lereng Gunung Fuji. Peristiwa itu terjadi 25 menit setelah pesawat lepas landas dari Bandara Internasional Tokyo.

Kecelakaan tersebut menewaskan seluruh penumpang, termasuk pilot dan kru pesawat. BBC Today in History melansir, jumlah korban tewas 124 orang.

Sementara itu, pada 5 Maret 1970, Perjanjian Nonproliferasi Nuklir mulai berlaku setelah diratifikasi oleh Inggris, Uni Soviet, Amerika Serikat dan 40 negara lainnya. Itu merupakan perjanjian yang ditandatangani pada 1 Juli 1968 untuk membatasi kepemilikan senjata nuklir.

Perjanjian Nonproliferasi Nuklir diusulkan oleh Irlandia dan untuk pertama kali ditandatangani oleh Finlandia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini