Sukses

Minuman Kefir Warisan Nabi Muhammad Tenar di Rusia

Konon minuman ini sudah ada sejak zaman Nabi Muhammad dan tenar di Rusia.

Liputan6.com, Moskow - Kefir, minuman susu fermentasi yang mengandung bakteri dan ragi, sangat populer di Rusia, baik di kalangan anak-anak maupun orang dewasa.

Minuman yang terbuat dari biji atau bibit kefir ini pasti masuk dalam menu makanan taman kanak-kanak dan rumah sakit di Rusia. Sementara, siapa pun yang ingin menurunkan berat badan atau memulihkan diri dari mabuk juga sangat baik mengonsumsi kefir.

Sekilas, kefir terlihat seperti yoghurt. Namun, keduanya adalah minuman yang berbeda. Meski sama-sama melalui proses fermentasi, kefir berwujud cair seperti susu, sedangkan yoghurt lebih kental.

Kefir memiliki rasa asam dan sedikit pahit, tapi minuman tradisional ini sungguh menyegarkan dan menyehatkan. Kefir bisa dibuat dari susu sapi, kambing, atau domba.

Meski tak banyak orang Rusia yang bisa memberi tahu Anda bijian apa saja yang terkandung dalam kafir dan bagaimana sebenarnya minuman itu dibuat, semua orang bangga dengan minuman nasional ini, seperti dikutip dari RBTH Indonesia, Kamis 1 Maret 2018.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Minuman Nabi

Kefir berasal dari wilayah Pegunungan Kaukasus. Masyarakat setempat dikatakan telah mengenal dan mengonsumsi minuman ini selama lebih dari 1.400 tahun.

Meski begitu, catatan resmi pertama mengenai kefir ternyata baru ditemukan dalam laporan Masyarakat Medis Kaukasus yang berasal dari tahun 1867. 

Legenda menyebutkan, Nabi Muhammad memberikan biji kefir kepada orang-orang Kaukasus. Biji itu kemudian menjadi semacam "pusaka" yang diwariskan secara turun temurun.

Orang-orang Kaukasus pun meyakini bahwa Nabi Muhammad sendirilah yang mengajari nenek moyang mereka membuat kefir. Tak heran, masyarakat Kaukasus mengenal biji kefir sebagai benih dari Nabi, sedangkan minuman kefir itu sendiri sebagai minuman Nabi.

Istilah kefir dikatakan berasal dari bahasa Turki, keif, yang berarti enak atau keadaan (kondisi) baik. Namun, ada pula yang menduga bahwa kata kefir berasal dari kata kafur, yaitu nama mata air di surga yang airnya berwarna putih, harum baunya dan lezat rasanya. Kata ini tercantum dalam Alquran, yaitu Surat Al Insaan ayat 5-6.

Di Kaukasus, kefir dibuat di dalam tas kulit kambing yang digantung di dekat ambang pintu. Siapa pun yang lewat akan memukul tas itu supaya susu dan butiran kefir tercampur rata.

Jenis kefir bermacam-macam, tergantung usianya. Para ahli melihatnya dari berbagai kriteria, seperti tingkat keasaman, tingkat karbon dioksida, dan kandungan alkohol (sekitar 0,2 hingga 0,6 persen).

Salah satu peneliti pertama kefir, Vladimir Podvysotsky, menyimpulkan bahwa budaya fermentasi kefir berasal dari budaya fermentasi kumiss (susu kuda yang difermentasi) yang menyebar, seiring munculnya suku-suku padang rumput di wilayah Kaukasus.

Belakangan, untuk menggantikan susu kuda, orang Rusia mulai menambahkan biji-bijian ke dalam susu kambing dan sapi. Resep kefir sempat lama dirahasiakan, namun keluarga kekaisaran dan aristokrat Rusia kerap mengunjungi kawasan ini.

Pada abad ke-19, pengusaha terkenal Nikolay Blandov menerima permintaan dari Masyarakat Fisika Rusia untuk memproduksi kefir secara massal. Kala itu, biji kefir dikirim dari daerah Kaukasus ke Moskow, sehingga produksi massal minuman pun ini dimulai.

3 dari 3 halaman

Segudang Manfaat

Kefir yang asli tak boleh dipasteurisasi dan harus disimpan tak lebih dari 14 hari. Untuk dikonsumsi bayi, periode ini dibatasi hanya lima hari.

Minuman seperti kefir dijual di berbagai negara, tapi tak sama dengan kefir Rusia karena perbedaan jumlah bakteri dan kecenderungan untuk memasteurisasinya.

Di Rusia, kefir termasuk dalam makanan anak-anak sejak usia enam bulan. Kefir mencegah pengembangan bakteri patogen dalam usus dan mengandung banyak vitamin, seperti vitamin A, D, K, dan E. Minuman ini mudah dicerna dan baik untuk orang yang alergi laktosa.

Kefir juga kerap digunakan untuk meningkatkan cita rasa segala jenis masakan. Misalnya, kefir digunakan untuk mengasinkan shashlik, membuat bliny, dan membuat sup okroshka dingin. Namun, menurut para ahli gizi, kandungan nutrisi pada kefir yang diolah sebagai bahan makanan tak sama dengan minuman itu sendiri.

Tak hanya itu, kefir juga banyak digunakan dalam dunia kosmetik, khususnya untuk masker dan gel.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.