Sukses

Ini yang Terjadi Jika Anda Tak BAB Selama 43 Hari...

Seorang pria di Inggris menolak BAB 43 hari karena diduga sedang menyembunyikan paket narkoba yang ditelannya.

Liputan6.com, New York City - Seorang pria di Inggris menolak untuk buang air besar (BAB), diduga karena ingin menyembunyikan barang bukti narkoba. Polisi yang menangkap pria berusia 24 tahun pada 17 Januari itu mengatakan, mereka melihat pria tersebut menelan apa yang diyakini sebagai barang garam.

Menurut laporan yang dimuat BBC, jaksa mengatakan bahwa pria itu menolak makan banyak. Alasannya, agar ia tak BAB dan mengeluarkan barang bukti berupa narkoba bersamaan dengan fesesnya.

Diduga, pria itu telah menahan keinginan untuk BAB selama 43 hari.

Lalu, apa yang terjadi jika seseorang menolak BAB?

Dikutip dari Live Science, Jumat (2/3/2018), menurut ahli gastroenterologi dari New York University Langone Health, Ian Lustbader, menahan keinginan BAB dalam jangka waktu lama hampir tak pernah ditemukan.

Jika seseorang makan normal dan tidak BAB, usus besar akan menggembung -- disebut dengan megacolon. Kotoran pun akan menjadi keras, dan dampak mengerikannya, usus bica pecah.

Menurut buku "Management of Functional Gastrointestinal Disorders in Children: Biopsychosocial Concepts for Clinical Practice", usus dapat terus melar hingga bisa mencapai tulang rusuk.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Hal Lain yang Bisa Terjadi

Belum diketahui pasti rekor dunia yang mencatat lama orang yang tak BAB. Namun sebuah buku tentang gangguan pencernaan menyebutkan, ada anak berusia 13 tahun yang tak dapat mengingat apakah ia telah BAB pada tahun sebelumnya.

Kembali ke kasus pria di Inggris, menurut Lustbader menolak makanan tentu akan secara dramatis menunda seseorang untuk BAB. Namun, kekurangan gizi akan menghantui pria tersebut.

Menurut Lustbader, jika pria itu terbukti menelan paket berisi narkoba, bungkus paket tersebut akan rusak dan obat terlarang itu masuk ke sistem tubuh. Hal tersebut membawa si pria bisa mengalami overdosis.

Di sisi lain, jika ukuran paket itu kecil tubuh pria itu akan menyerap narkobanya dan berhasil menyembunyikan bukti -- kecuali pihak berwenang munguji air kencingnya.

Menahan BAB juga berpotensi merusak mekanisme yang membuat usus bergerak dengan lancar," kata Lustbader.

"Jika Anda terus menerus menahan kebutuhan untuk buang besar, Anda berisiko mengalami perubahan pergerakan pada usus di masa depan, atau mungkin memerlukan obat pencahar yang merangsang usus Anda bekerja lagi," imbuh dia.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.