Sukses

Kota Ini Melarang Pejalan Kaki Gunakan Telepon Seluler

Tak hanya melarang warganya mengirim pesan singkat, pemerintah kota juga meminta penduduk tidak melakukan percakapan lewat sambungan telepon.

Liputan6.com, Montclair - Pemerintah kota di wilayah Southern California, Amerika Serikat mengeluarkan sebuah pemberitahuan tentang peraturan baru yang harus ditaati oleh warganya.

Dikutip dari laman UPI.com, Kamis (1/3/2018), pemerintah kota Montclair melarang warganya untuk bermain telepon seluler atau mengirim pesan singkat saat sedang berjalan.

Salah satu alasan utama mengapa pemerintah menerapkan sistem ini karena seseorang yang mengirim pesan singkat saat berjalan akan mengganggu atau menabrak pejalan kaki lainnya.

Tak hanya melarang warganya mengirim pesan singkat, pemerintah kota juga meminta penduduk tidak melakukan percakapan lewat sambungan telepon.

"Seperti halnya para pengemudi, pejalan kaki juga terlibat dalam perilaku multi-tasking. Mereka menggunakan telepon, mendengarkan musik dan lain lainnya," tulis pesan dalam situs website.

"Pengaruh prilaku semacam ini dapat membahayakan," tambahnya.

Manager Kota, Edward Starr mengatakan bahwa ia mendapat ide atas peraturan tersebut setelah pemerintah Honolulu memberlakukan peraturan tersebut.

"Ada banyak laporan warga yang terganggu dengan pejalan kaki yang bermain telepon di Honolulu," ujarnya.

Starr menyebut, akan ada hukuman bagi mereka yang melanggar. Pertama akan diberi peringatan. Namun, jika peraturan ini segera disahkan maka mereka akan dikenakan denda sebesar US$ 100 untuk pelanggaran pertama dan pelanggaran kedua kali akan dikenakan US$ 200.

 

 

Saksikan juga video berikut ini:

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Kota Ini Melarang Keras Kehadiran Balon

Jika sebelumnya kota di Southern California, Amerika Serikat melarang penggunaan telepon saat berjalan, di kota yang satu ini berbeda.

Dalam beberapa waktu ke depan, seluruh warga, termasuk pelaku bisnis, di tiga kawasan kota satelit mega kota Melbourne, tidak akan lagi bisa membeli atau menjual balon dan berbagai produk berbahan baku plastik lainnya.

Sebuah jajak pendapat yang dilakukan oleh Dewan Kota Darebin, di mana terdiri dari distrik Preston, Northcote, dan Thornbury, menunjukkan sebagian besar suara setuju terhadap larangan penggunaan plastik di seantero kota. Demikian dilansir dari News.com.au.

Aturan yang akan resmi berlaku pada 2020 mendatang itu hanya memperbolehkan penggunaan produk plastik daur ulang, termasuk untuk balon. Itupun harus melalui perizinan yang ketat dari Departemen Lingkungan setempat.

Menurut konselor Departemen Lingkungan Trent McCarthy, kebijakan terkait merupakan sebuah langkah lanjutan untuk mendukung program penyelamatan lingkungan dari bahaya pemanasan global.

"Warga harus sadar bahwa sampah plastik, sebagaimanapun dipilah secara teliti, tetaplaj sampah yang merugikan lingkungan," tegas Tuan McCarthy kepada kantor berita ABC.

Begitupun dengan balon, menurut McCarthy, tidak memiliki fungsi yang benar-benar bermanfaat, sehingga sebaiknya tidak perlu lagi ada.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.