Sukses

Beralih dari Makan Nasi ke Quinoa, PM Najib Razak Tuai Kritikan

Liputan6.com, Kuala Lumpur - Perdana Menteri Malaysia, Najib Razak, menuai kritik setelah ia mengatakan bahwa dirinya berhenti makan nasi dan beralih ke quinoa, tanaman biji-bijian asal Amerika Selatan yang dikenal memiliki harga mahal.

"Saya tidak makan nasi. Saya makan quinoa. Anak saya mengenalkan saya pada itu," ujar Najib dalam sesi tanya jawab saat ia berkunjung ke rumah sakit.

Dikutip dari The Guardian, Jumat (24/2/2018), Najib Razak menjelaskan, quinoa punya karbohidrat dan gula yang lebih sedikit dibanding nasi. "Ini lebih baik dari nasi," ujar Najib.

Seperti di Indonesia, nasi adalah makanan pokok di Malaysia. Bahan pangan itu masih disubsidi pemerintah hingga 2015.

Mantan PM Malaysia yang kembali maju dalam pemilihan umum mendatang, Mahathir Mohamad, menyuarakan dukungannya terhadap hasil pertanian asli Malaysia.

"Aku hanya makan beras lokal," tulis Mahathir di Twitter.

Pemimpin oposisi lain, Lim Kit Siang, mengatakan bahwa dirinya tak pernah mendengar soal quinoa.

"Pemilihan umum ke-14 akan menjadi pertarungan antara quinoa dan nasi; pemerintahan yang bersih versus kleptokrasi; dan Najib versus masyarakat Malaysia," ujar Lin dalam sebuah pernyataan, menyinggung soal Najib Razak.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Respons dari Pihak Najib

Kantor Najib merespons kritik tersebut dengan mengatakan bahwa pihak tertentu telah memanipulasi komentarnya.

Dalam sebuah pernyataan, mereka juga mengatakan bahwa quinoa merupakan bagian dari diet sehat Najib dan telah direkomendasikan oleh dokter.

Nama Najib yang sudah lebih dari setahun lebih dikaitkan dengan skandal korupsi 1MDB, menuai kritikan dari masyarakat luas.

Meski demikian, sejumlah pihak memperkirakan bahwa Najib akan kembali memenangi pemilu akibat terbaginya pihak oposisi.

 

Saksikan Video Pilihan di Bawah Ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.