Sukses

Donald Trump: Guru Bersenjata Api Berhak Mendapat Bonus Uang Tunai

Liputan6.com, Washington DC - Presiden Donald Trump berpendapat bahwa guru yang membawa senjata api ke sekolah berhak mendapat bonus uang tunai. Hal itu dimaksudkan sebagai bentuk pernghargaan terhadap upaya melindungi keamanan siswa belajar di sekolah.

Mengutip pemberitaan dari Independent.co.uk pada Jumat (23/2/2018), pernyataan tersebut dilontarkan Donald Trump sebelum bertemu dengan Walikota Parkland, Christine Hunschofsy, dan para anggota kabinet di Gedung Putih pada Kamis, 22 Februari 2018, lalu.

Para guru bersenjata itu, menurut Trump, berhak mendapatkan bonus tunai sebesar 10 hingga 40 persen dari pendapatan pokok bulanan.

Dalam kesempatan yang sama, Presiden Donald Trump kembali mengulangi keyakinannya, bahwa guru bersenjata api bisa menjadi tameng terdepan dalam menjamin keamanan siswa di sekolah.

Presiden Amerika Serikat ke-45 itu juga meyakini pendapatnya tersebut akan mampu menghentikan risiko kasus penembakan di sekolah, seperti yang terjadi di SMA Stoneman Douglas pada pekan lalu, di mana menewaskan 17 orang.

"Saya ingin di sekolah, ada orang-orang yang paham tentang senjata api, dan mengutamakan keamanan dalam penggunaannya," ujar Trump menjelaskan visi ruangan kelas dengan keamanan bersenjata.

Sejak aksi penembakan maut di Florida pekan lalu, Donald Trump berulang kali menyalahkan rendahnya kualitas layanan kesehatan mental terhadap epidemi kekerasan menggunakan senjata di AS. Selain itu, Trump juga gencar meyakinkan publik bahwa kebijakan guru bersenjata, akan mengurangi risiko kematian akibat penyalahgunaan senjata api.

 

 Simak video pernyataan Presiden Donald Trump tentang kebijakan guru bersenjata berikut: 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Guru Perlu Dibekali Keterampilan Bersenjata

Sebelumnya, Presiden Donald Trump mengatakan, guru yang dilengkapi dengan senjata dapat mencegah jatuhnya korban penembakan sekolah, seperti yang terjadi pada pekan lalu di Florida.

Menurutnya, staf sekolah, termasuk guru yang dilengkapi senjata, dapat menghentikan serangan dengan cepat.

Presiden Donald Trump pun mendukung seruan untuk meningkatkan pemeriksaan latar belakang pembeli senjata api.

"Kami akan melakukan pemeriksaan latar belakang dengan ketat, menitikberatkan pada kesehatan jiwanya," ujar Trump kepada para siswa dari Marjory Stoneman Douglas High School, tempat terjadi penembakan pada 14 Februari lalu.

Pernyataan di atas disampaikan oleh Presiden Donald Trump di depan 40 siswa, guru, dan keluarga korban penembakan Marjory Stoneman Douglas High School, Parkland, Florida.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.