Sukses

Swedia Uji Coba Bus Tanpa Sopir

Sebuah perusahaan teknologi di Swedia melakukan uji coba bus mini swakemudi atau tanpa sopir di Stockholm.

Liputan6.com, Stockholm - Di pinggir kota Stockholm, Swedia, bus mini tanpa sopir akan menjadi angkutan umum di masa depan. Tak hanya itu, bus tersebut juga mempunyai "penjaga" yang sigap mengawasi laju kendaraan dan menutup pintu setelah penumpang menaikinya.

Teknologi ini dijalankan oleh sebuah perusahaan teknologi, Nobina Technology, untuk menyokong sarana dan prasarana di Swedia.

"Kendaraan ini tidak punya setir kemudi yang dimiliki bus pada umumnya, tidak ada dashboard. Jadi bus ini berjalan sendiri. Tidak ada sopir, yang turun tangan adalah si 'penjaga', untuk menghentikan atau menghidupkan mesin," ucap Direktur Nobina Technology, Peter Hafmar, seperti dikutip dari VOA Indonesia, Kamis (22/2/2018).

Hafmar menjelaskan, bus buatan pabriknya bergerak menggunakan sensor. Sensor ini juga berguna untuk mengangkut dan menurunkan penumpang pada titik yang telah ditentukan.

Sekiranya ada mobil yang berhenti mendadak di depannya, bus tersebut bisa melihat dan bereaksi terhadapnya, dengan melambatkan laju kendaraan atau berhenti.

Selama enam bulan masa uji coba, bus ini akan mengangkut penumpang dari jalan raya Stockholm, Swedia, dan jalan-jalan yang terletak di sekitar perusahaan-perusahaan informasi dan komunikasi.

"Kendaraan ini akan menjadi angkutan umum yang lebih baik, dari pintu ke pintu, dari perhentian bus ke kantor kita atau dari perhentian bus ke rumah kita," imbuh Hafmar.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Bukan Pengganti Sopir

Dalam uji coba tersebut, bus berjalan dengan kecepatan kurang dari 20 kilometer per jam. Para penumpang menyukainya. Bus itu berjalan dengan mulus tanpa guncangan.

"Komputer cenderung membuat lebih sedikit kesalahan daripada manusia, jadi kalau kita melibatkan lebih banyak robot ke dalam lalu lintas kota, saya kira jumlah kecelakaan maut dan kecelakaan lalu lintas akan berkurang," ungkap Mattias Lind, seorang penumpang bus.

Akan tetapi, teknologi bus ini masih berada pada tahap awal, kata perusahaan yang mengembangkannya. Peter Hafmar mengatakan, bus hanyalah alternatif untuk perjalanan jarak menengah, seperti dari perhentian bus ke kantor. Kendaraan ini tidak ditujukan untuk menggantikan sopir.

 

Simak video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.