Sukses

Merusak Pemandangan, Celana Baggy Model Melorot Akan Dilarang di AS

Celana model baggy model melorot dianggap 'menyakitkan' mata dan merusak pemandangan di Carolina Selatan, Amerika Serikat.

Liputan6.com, Columbia - Celana baggy atau celana longgar model melorot dilarang keras dikenakan oleh penduduk di South Carolina, Amerika Serikat. Aturan itu segera disahkan, apabila politisi di negara bagian tersebut berhasil meloloskan Rancangan Undang-Undang terkait hal tersebut.

Partai Republik dan Partai Demokrat telah mengajukan sebuah RUU yang akan memberlakukan hukuman denda dan sanksi pelayanan masyarakat, bagi siapa saja yang memakai celana baggy -- yang memamerkan bokong.

Penggodokan RUU ini disebabkan semakin banyak orang-orang yang memakai celana baggy. Mereka selalu mengekspos celana dalam mereka, menempatkan lingkar pinggang tiga inci di bawah pinggul, sehingga 'menyakitkan' pemandangan.

Meski tidak dianggap sebagai tindak pidana, mereka yang dianggap melanggar undang-undang akan dikenai denda.

Pelanggaran pertama yaitu sebesar US$ 25 atau Rp 342 ribu, pelanggaran kedua yaitu US$ 50 atau Rp 684 ribu dan tiga jam pelayanan masyarakat, sedangkan pelanggaran ketiga sebesar US$ 75 atau Rp 1 juta dan enam jam pelayanan masyarakat.

"Kita akan menuntun mereka dengan memberi contoh. Ini harus dilakukan," ucap perwakilan Partai Demokrat, Wendell Gilliard, seperti dikutip dari The Independent, Kamis (22/2/2018).

Dia menambahkan, pemerintah meminta para pemuda untuk mengenakan celana mereka dengan benar saat berada di tempat umum, tidak menurunkan lingkar pinggang celana hingga di bawah pantat.

Dukungan Gilliard atas RUU tersebut dikarenakan ia sangat ingin pria mendapat perlakuan setara seperti wanita.

"Jika seorang wanita berjalan-jalan dengan model celana seperti itu, lingkar pinggang celana turun di bawah panggul, kita pasti akan menganggapnya tidak senonoh," ucap Gilliard protes.

RUU tersebut telah diperkenalkan pada 15 Februari 2018 dan didominasi oleh Partai Demokrat.

Mengenakan celana baggy atau model longgar biasanya disebut "sagging" di Amerika Serikat. Anggapan ini mengacu pada celana panjang yang melorot, sehingga bagian pinggang hingga pantat kelihatan.

Tak jarang, orang yang memakai celana baggy juga menunjukkan celana dalam atau kolornya.

Pada tahun 2000-an, banyak pemerintah daerah, sistem sekolah, agen transit dan perusahaan penerbangan mengeluarkan undang-undang melawan mode di Amerika Serikat. Mereka membuat iklan kampanye "Stop the Sag".

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Hari Tanpa Celana

Hal sebaliknya terjadi di Kota Big Apple. Pada 8 Januari 2018, di sebuah stasiun dipenuhi orang-orang yang tak pakai celana. Mereka, termasuk warga Kota New York, ikut ambil bagian dalam aksi No Pants Subway Ride atau Hari Tanpa Celana di Kereta.

Event ini pertama kali digelar oleh kelompok komedi, Improv Everywhere, pada 2002 di New York dengan tujuh peserta. Aksi itu kian menuai banyak perhatian.

Beberapa tahun terakhir, di New York saja diikuti 9.000 hingga 10 ribu orang.

Pada 2018, tahun ke-16 event Hari Tanpa Celana di Kereta, diikuti 40 kota di seluruh dunia, antara lain Boston, Berlin, Praha, Toronto dan Warsawa.

Sedangkan di Philadelphia, event ini disponsori oleh layanan binatu. Para peserta diminta menyumbangkan celana mereka ke badan amal.

Dalam video yang diunggah oleh AP, warga New York yang ikut event Hari Tanpa Celana diminta naik kereta seperti biasa, lalu melepaskan celananya di titik tertentu.

Semua diminta bertingkah normal, menjaga agar wajah mereka tak berekspresi, dan menjawab tanpa basa-basi jika ada yang bertanya.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.