Sukses

3 Bom Meledak di Pasar Nigeria, 18 Orang Tewas

Liputan6.com, Maiduguri - Kepolisian Nigeria mengatakan tiga bomber bunuh diri meledakkan bom mereka di pasar ikan yang ramai dekat Kota Maiduguri, bagian timur-laut negara itu. Insiden pada Jumat 16 Februari waktu setempat itu menewaskan sedikitnya 18 orang.

Sementara itu, sekitar 22 orang lainnya dilaporkan luka-luka.

Seperti diberitakan VOA News, Sabtu (18/2/2018), pengebom bunuh diri itu menyerang kira-kira pukul  20.30 malam di Konduga, kira-kira 25 kilometer sebelah tenggara ibu kota Borno.

Sejauh ini belum ada yang mengaku bertanggung jawab atas pengeboman di negara bagian Borno. Wilayah Nigeria yang paling berat menderita akibat pemberontakan Boko Haram.

Maiduguri, tempat kelahiran kelompok ekstrimis itu, sering menjadi sasaran serangan kelompok militan.

Sejak tahun 2009, lebih dari 20 ribu orang dilaporkan tewas di Nigeria. Sementara dua juta lebih orang mengungsi dari rumah mereka akibat banyaknya pengeboman.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Serangan di Pasar Lain

Sementara itu sekitar 17 orang tewas akibat serangan bom bunuh diri ganda di sebuah pasar di Kota Biu, Nigeria. Peristiwa itu terjadi pada Sabtu 2 Desember 2017 malam waktu setempat.

Korban luka akibat peristiwa itu berkisar 50 orang. Sebagian besar di antaranya dalam kondisi kritis. Demikian seperti dikutip dari Al Jazeera 3 Desember 2017.

Seperti dilansir Daily Star yang mengutip media lokal, tiga remaja perempuan diduga terlibat sebagai bomber bunuh diri.

Masing-masing remaja perempuan itu membawa bom rakitan yang dilekatkan di tubuh mereka. Dua meledak, satu lainnya gagal dan berhasil diamankan oleh aparat setempat.

"Dua menyusup ke kawasan pasar di Biu. Satu masuk ke dalam pasar, satu lainnya di luar. Mereka kemudian meledakkan bom rakitan yang ditempel di badan mereka," kata seorang polisi lokal, seperti dikutip dari media Irlandia rte.ie.

Ledakan itu terjadi pada saat yang bersamaan ketika otoritas setempat tengah mendistribusikan bantuan kemanusiaan kepada warga lokal. Sejumlah warga lokal itu adalah pengungsi yang terdampak konflik bersenjata di kawasan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.