Sukses

Rusia: 5 Warga Kami Kemungkinan Tewas dalam Serangan AS di Suriah

Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan bahwa kemungkinkan sejumlah warga negaranya tewas dalam operasi militer AS Suriah

Liputan6.com, Moskow - Kementerian Luar Negeri Rusia menyatakan bahwa kemungkinan sejumlah warga negaranya tewas dalam operasi bombardir artileri dan udara yang dilakukan oleh militer Amerika Serikat di Deir Ezzor, Suriah pada beberapa pekan lalu.

Pernyataan itu menegaskan untuk kali pertama jatuhnya korban jiwa dari pihak Rusia di tangan militer AS di Suriah.

Juru bicara Kementerian Luar Negeri Rusia, Maria Zakharova menegaskan bahwa korban tewas mungkin mencapai lima orang non-Angkatan Bersenjata Rusia.

Seperti dikutip dari ABC News (16/2/2018), dalam keterangan pers Zakharova mengatakan, "Berdasarkan informasi pendahuluan, kelima orang itu, yang diduga warga negara Rusia, tewas dalam pertempuran namun situasi sesungguhnya masih sedang diklarifikasi."

Ia juga mengatakan, sejumlah orang lainnya mungkin terluka dalam serangan itu namun belum diketahui status kewarganegaraannya.

Zakharova tidak menjelaskan bagaimana orang-orang Rusia itu tewas dan hanya mengatakan bahwa situasi bentrokan itu masih sedang diklarifikasi.

Kendati demikian, pernyataannya tampak mengonfirmasi sekaligus menyajikan informasi baru seputar bentrokan bersenjata yang dilakukan oleh pasukan pro-Presiden Bashar Al Assad yang didukung Rusia melawan milisi Kurdi anti-rezim Suriah yang didukung AS pada 7 Februari 2018 lalu.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Warga Rusia yang Tewas Diduga Kuat Tentara Bayaran

Bombardir udara dan artileri yang dilakukan oleh militer Amerika Serikat di dekat Eufrat, Deir Ezzor, Suriah pada 7 Februari diduga menewaskan sejumlah personel keamanan swasta/paramiliter (paramilitary contractors) Rusia yang bertugas di sana.

Seperti dikutip dari CNN 14 Februari 2018, dugaan itu mencuat setelah sejumlah kerabat korban mengutarakan klaim kematian anggota paramiliter tersebut.

Personel keamanan swasta yang tewas, diduga bekerja untuk sebuah perusahaan paramilitary contractors bernama Wagner -- terdaftar di Hong Kong dan berafiliasi dengan Rusia, serta telah dijatuhi sanksi dari AS akibat terlibat mendukung separatis dalam Perang Saudara Ukraina.

Salah satu anggota Wagner yang tewas diketahui bernama Vladimir Loginov (51).

Anggota Wagner lain yang diduga turut tewas dalam serangan AS itu adalah Kirill Ananyev, kata Aleksandr Averin, kerabat dekat Ananyev yang mengklaim sangat mengetahui aktivitas Wagner dan Ananyev.

Averin juga yakin bahwa orang Rusia anggota Wagner yang tewas akibat serangan itu 'kemungkinan besar lebih dari sekitar 2 - 3 orang'.

Wagner diketahui mengirim sekitar ratusan personel keamanan swasta yang ditugaskan untuk membantu Angkatan Bersenjata Rusia dan tentara pendukung Presiden Suriah Bashar Al Assad, kata para sanak-saudara yang juga mengklaim bahwa salah satu anggota keluarganya merupakan anggota firma itu dan tewas akibat serangan AS.

Kebanyakan Korban Tewas Adalah Militan Pro-Suriah

Kebanyakan korban tewas akibat serangan udara AS pekan lalu adalah militan pro-rezim dari kota Al Suqaylabiyah yang didominasi pemeluk Nasrani -- yang juga menjuluki diri sendiri dengan sebutan 'pemburu ISIS' di kawasan.

Sekitar 30 atau lebih anggota militan Al Suqaylabiyah diduga tewas -- kabar itu diperkuat dengan munculnya laporan tentang pemakaman massal yang dilakukan oleh kelompok tersebut.

Beberapa anggota suku Suriah pro Presiden Bashar Al Assad juga dikabarkan tewas. Dua di antaranya adalah anak dari kepala suku setempat.

3 dari 3 halaman

Baku Tembak Dibalas Serangan Udara

Bombardir artileri dan udara berskala besar yang dilakukan oleh Amerika Serikat pekan lalu ditujukan untuk merespons aktivitas milisi berkekuatan 500 orang, sejumlah tank, artileri, dan peluncur rudal yang melintasi kawasan Sungai Efrat di Deir Ezzor.

Milisi itu tengah menyerang sebuah markas Pasukan Demokratik Suriah (SDF) pro-AS yang hanya berjarak sekitar 8 km dari posisi mereka dengan hujan artileri. Di markas itu diketahui terdapat sejumlah pasukan AS.

Pihak SDF dan AS merespons dengan melakukan bombardir seperti yang dimaksud, menewaskan sekitar 100 orang milisi dan menyebabkan sisa milisi mundur.

Saksikan video pilihan berikut ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.