Sukses

Kabar Gembira, Beasiswa Pemerintah Rusia Diperpanjang

Kabar gembira bagi calon mahasiswa Indonesia yang ingin belajar di Rusia, karena beasiswa pemerintah Negeri Beruang diperpanjang. Berikut informasinya.

Liputan6.com, Jakarta - Hingga hari Selasa, 13 Februari 2018, Pusat Kebudayaan dan Ilmu Pengetahuan Rusia (PKR) di Jakarta telah menerima lebih dari 500 aplikasi beasiswa. PKR masih menerima aplikasi beasiswa pemerintah Rusia untuk tahun akademik 2018 – 2019 hingga akhir bulan ini, kata Direktur PKR Vitaly Glinkin.

"Portal (pendaftaran) tidak akan pernah ditutup, siapa pun bisa memasukkan data kapan saja, tapi kami menargetkan seleksi wawancara selesai setidaknya hingga akhir bulan ini," kata Glinkin saat ditemui di PKR, Selasa, 13 Februari 2018, seperti dikutip dari RBTH Indonesia.

Menurut Glinkin, pihaknya kini telah menerima lebih dari 500 aplikasi. Sementara itu, kuota beasiswa yang diberikan untuk pelajar Indonesia tak berbeda dari tahun lalu, yakni 161 orang yang mencakup jenjang S-1 hingga S-3.

"Hari ini, ada 25 orang yang akan kami wawancara. Ini adalah sesi wawancara kelima. Hingga kini, kami sudah menerima 555 aplikasi," ujar sang direktur, seraya menyarankan supaya para calon pendaftar segera mengumpulkan berkas-berkas yang dibutuhkan.

"Bulan depan, kami harus menyerahkan seluruh berkas yang telah kami seleksi ke Moskow," ucap Glinkin menambahkan.

Setiap tahun, pemerintah Rusia membuka pendaftaran program kuliah berbeasiswa untuk para mahasiswa asing. Program beasiswa dibuka untuk jenjang pendidikan S-1 (empat tahun), S-2 (dua tahun), dan Spesialis (lima tahun).

Masing-masing jenjang pendidikan ini sebelumnya didahului dengan program bahasa Rusia di fakultas persiapan selama satu tahun (gratis sebagai bagian dari program beasiswa).

Mulai 2016, Rossotrudnichestvo, lembaga negara yang mengurus penerimaan dan pendistribusian aplikasi mahasiswa asing, menyederhanakan proses pendaftaran bagi calon mahasiswa asing untuk kuliah di Rusia.

Jika sebelumnya pendaftar harus mengurus aplikasi dengan mendatangi cabang Rossotrudnichestvo di masing-masing negara -- dalam hal ini PKR di Jakarta -- kini pendaftar cukup mengirim aplikasi secara online melalui situs RUSSIA.STUDY.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

160 Beasiswa untuk Pelajar Indonesia

Sejak Federasi Rusia terbentuk 26 tahun silam, pemerintah Negeri Beruang Merah mulai memberikan program beasiswa kepada mahasiswa di Tanah Air. Kesempatan menempuh pendidikan tinggi tersebut, tersedia untuk program sarjana, master dan doktoral.

Peluang besar bagi mahasiswa Indonesia juga pernah terbuka pada tahun sebelumnya. Pada 2017, pemerintah Rusia menyediakan 160 kursi, kuota terbesar sejak pertama kali program tersebut diselenggarakan.

Duta Besar Rusia untuk Indonesia kala itu, Mikhail Galuzin, yang hadir dalam acara briefing penerima beasiswa tahun 2017, turut merasa bahagia bisa berada di tengah putra-putri Indonesia yang siap diterbangkan ke Negeri Beruang Merah mulai akhir September 2017.

"Saya berharap bagi kalian yang belum bisa berbahasa Rusia, dapat belajar dengan cepat sebelum program pembelajaran dimulai," ujar Galuzin.

"Sebelum memulai mata kuliah di universitas tujuan, para mahasiswa akan terlebih dahulu mendapatkan program bahasa Rusia selama satu tahun," tambah Galuzin dalam sambutannya di Pusat Kebudayaan Rusia, Kamis 21 September 2017 sore.

Dalam kesempatan tersebut, Galuzin juga menyatakan ingin mendengar alasan dari penerima beasiswa seputar motivasi dan alasan para peserta memilih Rusia sebagai negara tujuan menuntut ilmu.

Dubes Galuzin pun tak ketinggalan membagikan pengalamannya selama kuliah di Rusia dan berteman dengan mahasiswa asing.

"Saya yakin, suasana pembelajaran di Rusia begitu nyaman dan bersahabat. Kalian akan menemui mahasiswa asing dari beberapa negara lainnya," terang Galuzin.

"Selain itu, tenaga pengajar di Rusia sangat profesional dan memiliki kemampuan yang luar biasa. Kalian dapat belajar banyak dari mereka. Terutama mahasiswa dari Indonesia yang dikenal," tambah mantan Dubes Rusia untuk Indonesia itu.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini