Sukses

Ingin Tahu Orang Meninggal di Sebuah Rumah? Coba Situs Web Ini...

Konon, situs web ini membeberkan dengan detil keberadaan orang meninggal di rumah yang kita huni sekarang.

Liputan6.com, Jakarta - Sebuah situs web biasanya dibuat agar seseorang bisa mencari informasi mengenai suatu hal, tentunya yang berkaitan dengan isi web tersebut. Umumnya tentang jual-beli online atau informasi penting.

Namun baru-baru ini, ada sebuah situs web yang sengaja diciptakan untuk mengungkapkan sejarah rumah yang kita tinggali sekarang.

Bukan tentang keindahannya atau cara pembangunannya, tapi tentang orang yang pernah meninggal di rumah kita. Situs web ini disebut Diedinhouse.com.

Mungkin sedikit terkesan gaib dan mengerikan, tapi Diedinhouse tak mengacu pada hal-hal horor.

Dilansir The Vintage News, Minggu 11 Februari 2018, data yang digunakan Diedinhouse bersumber dari pemberitaan media-media, sertifikat kematian dan lebih dari 130 juta catatan kepolisian.

Semuanya diperlukan guna mengidentifikasi orang meninggal di sebuah rumah, bahkan sebelum kita menempatinya.

Awalnya, mungkin Anda akan mengira bahwa situs ini hanyalah lelucon, tapi tidak demikian. Situs ini benar-benar nyata dan sungguhan, bahkan ceritanya telah ditampilkan di media-media terkenal seperti Forbes, Business Insider, dan Bloomberg Business.

Didirikan pada tahun 2013 oleh teknisi perangkat lunak Roy Condrey, situs web ini memungkinkan seorang pengguna mencari tahu seluk beluk sebuah rumah dan sisi gelapnya, semisal pembunuhan, bunuh diri, atau kematian akibat kebakaran.

Bahkan, Diedinhouse dikatakan mampu memberikan informasi nyata tentang tragedi pembunuhan massal rumah Amityville -- yang kerap diadaptasi dalam film horor.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Memasuki Laman Web

Apabila penasaran untuk mencoba, Anda hanya perlu menuju laman utama Didinhouse.com dan masukkan alamat rumah yang ingin dituju. Setelahnya, mesin pencarian akan membawa Anda menuju jutaan catatan untuk mendeteksi orang yang pernah meninggal di rumah yang dituju.

Catatan tersebut berasal dari tahun 1980-an, saat seluruh informasi mulai didigitalkan. Karena ini adalah layanan berbayar, maka satu kali akses pencarian dikenakan biaya sekitar US$ 12 atau Rp 163 ribu.

Condrey menekankan, pemilik rumah seharusnya memberi tahu seluruh informasi mengenai sejarah rumah kepada calon pembeli, tanpa kecuali, meski hal ini tak tercantum dalam persyaratan jual-beli rumah.

"Fakta itu akan menggangguku, jika aku benar-benar tahu bahwa seseorang pernah tewas dibunuh di rumahku. Atau mungkin, ada orang yang mati bunuh diri di rumah yang kuhuni sekarang. Aku jelas tak akan mau menempatinya," ungkap Condrey.

Ia menambahkan, misteri kematian di sekitar 4,5 juta rumah di seluruh Amerika Serikat terungkap berkat Diedinhouse. Untuk sementara, situs web ini hanya bisa digunakan di Negeri Paman Sam saja.

3 dari 3 halaman

Harga Jual Rumah Merosot

Diedinhouse menguntungkan beberapa pihak, di antaranya mereka yang meyakini bahwa rumah mereka dihuni hantu. Menurut Forbes, nilai jual rumah yang memiliki riwayat kasus kematian atau pembunuhan akan turun sebesar 30 persen.

"Beberapa orang tak mau ambil pusing, meski tahu kalau rumah yang ditampatinya sekarang pernah terjadi kasus pembunuhan atau bunuh diri. Tapi saat kenyataan ini bisa menurunkan nilai jual rumah, mereka langsung berpikir dua kali," ujar Condrey.

Penduduk California dan Texas, katanya, sangat tertarik dengan kasus-kasus pembunuhan dan kematian terkenal di negara mereka, terlebih kasus tersebut berkaitan dengan rumah mereka sendiri.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.