Sukses

10-2-2005: Pangeran Charles Bertunangan dengan Selingkuhannya

Pangeran Charles dan Camilla mengumumkan rencana pernikahannya pada 10 Februari 2005, sembilan tahun usai bercerai dengan Putri Diana.

Liputan6.com, London - Pangeran Charles dan Camilla Parker Bowles mengumumkan rencana pernikahannya pada 10 Februari 2005 -- selang sembilan tahun usai Charles bercerai dengan Putri Diana.

Clarence House mengumumkan bahwa 9 April dipilih sebagai tanggal untuk melangsungkan hari jadi keduanya. Pernikahan sipil itu digelar secara sederhana di Windsor Castle, Inggris.

Usai menikah dengan Charles, Camilla akan mendapat gelar HRH Duchess of Cornwall.

Namun ketika Pangeran Charles menjadi raja, Camilla tidak akan dipanggil sebagai Ratu. Clarence House menambahkan, Camilla akan dipanggil sebagai Princess Consort.

Dimuat BBC on This Day, Charles mengatakan bahwa dirinya dan Camilla sangat senang dengan rencana pernikahan itu.

Sementara itu, Pangeran William dan Harry mengatakan, mereka sangat senang dan mengharapkan yang terbaik untuk keduanya.

Pernikahan itu pun mengakhiri spekulasi tentang hubungan istimewa keduanya yang telah berlangsung puluhan tahun, bahkan saat Pangeran Charles sudah menikah dengan Putri Diana.

Dimuat New York Post, Charles dan Camilla pertama kali bertemu pada 1970. Pada sebuah makan malam, seorang anak Duta Besar Chile untuk Inggris bernama Lucia Santa Cruz mengenalkan Camilla kepada pewaris takhta Kerajaan Inggris itu.

Saat itu Camilla berumur 24 tahun, 16 bulan lebih tua dari Charles.

Teman semasa Camilla bersekolah sekaligus seorang aktris, Lynn Redgrave, mengenang sosok Camilla sewaktu muda.

"Memiliki suami kaya adalah tujuan terbesarnya. Camilla...ingin bersenang-senang, namun ia mendambakan pernikahan yang baik, karena dipikirannya itu merupakan hal paling menyenangkan di atas segalanya," kenang Redgrave.

Sosok Camilla yang tomboi dan humoris membuatnya menjadi perempuan favorit, terutama bagi laki-laki. Namun ia tak dianggap sebagai sebagai ancaman bagi teman-teman perempuannya karena tampak tak peduli dengan penampilan.

Walaupun tak unggul dari segi penampilan, ia tetap menjadi incaran lelaki dibanding dengan perempuan lain di sekolahnya. Teman lainnya, Carolyn Benson, mengungkap rahasia perempuan alumni Queen Gate itu.

"Ia dapat berbicara tentang hal-hal yang disukai laki-laki. Ia tak feminin, ia tomboi," ujar Benson.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Perselingkuhan Charles dan Camilla

Meski Camilla pada akhirnya menikahi Andrew Parker Bowles yang merupakan seorang tentara, dan Charles memilih Diana, namun keduanya tak berhenti berhubungan.

Asisten Charles, Ken Stronach, diperintah untuk memperlakukan Camilla sebagai simpanan di rumah dinas sang pangeran, Highgrove.

Walaupun sebuah ruang tidur tamu telah diperuntukkan untuknya, namun pada malam hari Chalres mematikan sistem alarm sehingga Camila dapat menyelinap ke kamarnya. Stornach pun diperintahkan untuk mengacaukan kamar tidur Camilla sehingga para pelayan berpikir bahwa ia telah tidur di sana.

Stronach juga mendapat perintah untuk memeriksa semua barang pecah belah untuk memastikan tak ada jejak lipstik dan mengosongkan semua asbak yang digunakan Camilla.

Charles pun selalu menaruh foto Camilla di samping tempat tidurnya. Namun, ketika Diana datang ke Highgrove, Stronach harus menyingkirkannya.

Charles juga menugaskan suami Camilla, Parker Bowles, untuk bertugas jauh dari rumah sehingga Camilla dapat tinggal bersamanya.

Pada satu waktu, petugas Perlindungan Kerajaan memperingatkan Camilla bahwa Charles sedang dalam perjalanan. Semua lampu di dalam rumah pun dimatikan sehingga Charles dapat masuk ke dalam rumah tanpa terlihat--upaya ini biasa disebut 'The Blackout'.

Sejak Charles sering tidur di kamar Camilla dan meninggalkannya sebelum matahari terbit, orang-orang menjulukinya 'The Prince of Darkness'.

Selain pertunangan Charles dan Camilla, pada tanggal yang sama di tahun 1863, sebuah alat pemadam kebakaran portable Amerika Serikat dipatenkan. Adalah Alanson Crane, pria di balik hak punya tersebut.

Pada 10 Februari 2009, satelit komersial milik Amerika Serikat Iridium bertabrakan pesawat milik Rusia, Kosmos 2251 -- yang tak lagi berfungsi -- di ketinggian 800 kilometer di atas langit Siberia.  

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.