Sukses

Selandia Baru Akan Danai Produksi Pil Pencegah HIV/AIDS

Selandia Baru akan memulai pendanaan produksi obat pil pencegah HIV/AIDS.

Liputan6.com, Wellington - Selandia Baru berencana memulai pendanaan terhadap produksi obat pil pencegah infeksi Human Immunodeficiency Virus penyebab kondisi medis Acquired Immune Deficiency Syndrome atau HIV/AIDS.

Jika rencana itu terlaksana, langkah tersebut akan menjadikan Negeri Kiwi sebagai segelintir negara pionir di dunia yang secara terbuka mendanai produksi obat itu. Demikian seperti dikutip dari media Selandia Baru, Stuff (7/2/2018).

Lembaga Farmasi Pemerintah Selandia Baru, Pharmac mengatakan bahwa keputusan pendanaan tersebut dilakukan demi mengurangi potensi risiko infeksi HIV secara keseluruhan di Negeri Kiwi.

Saat ini, obat bernama PrEP (akronim dari pre-exposure prophylaxis) dengan merek dagang Truvada itu berada di kisaran harga 33 dolar Selandia Baru (NZD) untuk persediaan selama satu hari per orang. Namun, usai pendanaan terbuka tersebut, harga obat itu ditaksir akan turun.

Pada 1 Maret 2018, obat pencegah HIV/AIDS tersebut diperkirakan akan dijual dengan harga sekitar 5 NZD untuk persediaan selama tiga bulan per orang.

Bila diminum setiap hari, obat tersebut bisa memberikan 99 persen perlindungan efektif dari HIV bagi para individu yang belum terpapar virus tersebut. Secara luas, obat tersebut mampu menekan angka risiko HIV/AIDS di Selandia Baru.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Menyasar Kelompok Masyarakat Berisiko Tinggi

Seperti dikutip dari Stuff, pendanaan tersebut ditujukan agar PrEP mampu terjangkau dan lebih banyak menyentuh kelompok masyarakat yang berisiko tinggi terinfeksi HIV.

Pharmac sendiri telah mengalkulasikan bahwa sekitar 4.000 orang di Selandia Baru memenuhi syarat sebagai individu berisiko tinggi terpapar HIV.

"Bersama dengan praktik seks aman, diagnosis dini dan akses terhadap pengobatan, kami memperkirakan bahwa PrEP secara signifikan mengurangi tingkat penularan HIV di Selandia Baru," kata kepala eksekutif Pharmac Sarah Fitt.

Sementara itu, Yayasan AIDS Selandia Baru mengatakan bahwa keputusan Pharmac adalah sebuah lompatan raksasa untuk pencegahan HIV di Selandia Baru.

"Menyediakan akses terjangkau untuk PrPP bagi mereka yang membutuhkannya akan membuat perbedaan besar bagi mereka yang paling berisiko tertular HIV," kata direktur eksekutif Jason Myers.

Pada 2016, 244 orang didiagnosis dengan HIV - tingkat tertinggi diagnosis baru yang pernah ada di Selandia Baru.

Angka diagnosis tertinggi sebelumnya adalah pada 2015, ketika 224 orang didiagnosis dengan virus tersebut.

"Kondom telah menjadi andalan respons pencegahan HIV kita selama lebih dari 30 tahun dan telah memainkan peran penting dalam menjaga agar prevalensi HIV rendah menurut standar dunia," kata Myers.

"NZAF senang bahwa sekarang akan ada akses yang didanai publik terhadap cara efektif dan alternatif untuk tetap aman dari HIV bagi mereka yang membutuhkannya."

Sekitar 3.500 orang di Selandia Baru sekarang diperkirakan hidup dengan HIV. Laki-laki gay dan biseksual tetap menjadi kelompok populasi yang paling berisiko.

PrEP juga didanai publik di Skotlandia melalui National Health Service dan di provinsi Kanada Ontario. Obat itu juga tersedia melalui proyek percontohan di Wales dan Inggris.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini