Sukses

Punya 13 Anak Lelaki, Ibu Ini Hamil Lagi Berharap Bayi Perempuan

Setelah memiliki 13 anak laki-laki, suami istri ini menantikan kelahiran anak ke-14 mereka dengan harapan yang lahir anak perempuan.

Liputan6.com, Michigan - Pasangan suami istri dari Michigan, Amerika Serikat, sedang berbahagia. Keduanya tengah menanti kelahiran anak ke-14 mereka pada bulan April tahun ini.

Jay Schwandt dan Kateri berangan-angan bahwa si jabang bayi memiliki jenis kelamin perempuan, setelah keduanya mempunyai 13 anak laki-laki.

Seperti dikabarkan oleh The Associated Press, Selasa, 6 Februari 2018, yang melansir WOOD-TV, Jay dan Kateri mengatakan bahwa bertambahnya satu anak dalam keluarga besar mereka tidak mempengaruhi perubahan logistik rumah tangga atau menambah beban keuangan.

Kateri bahkan dengan senang hati merawat ketiga belas putranya selama ini dan dia bahagia bisa melahirkan mereka dengan selamat.

Jay Schwandt dan Kateri Schwandt yang tengah menantikan kelahiran bayi ke-14 mereka, diperkirakan Kateri melahirkan pada bulan April 2018. (AP)

"Jika Anda memiliki tiga anak, maka akan sama saja seperti Anda memiliki 10 anak, apabila Anda bertanya kepada saya," ucap Kateri.

"Akan lebih banyak kekacauan, lebih banyak suara berisik. Ini bukanlah apa-apa, kami sudah terbiasa," lanjutnya.

Berbeda dengan apa yang telah dilakukan terhadap ke-13 anak mereka saat mereka masih berada dalam kandungan, pasangan tersebut memutuskan untuk tidak mempelajari jenis kelamin si bayi sebelum kelahirannya.

"Saya ingin memiliki seorang anak gadis, tapi saya rasa hal tersebut tidak tercantum dalam 'kartu'," kata suami Kateri, Jay Schwandt.

Jay dan Kateri menyatakan bahwa kehamilan ini mungkin akan jadi yang terkahir bagi keduanya. Meski berbicara demikian, Kateri melontarkan candaan jika ucapan tersebut sepertinya hanya wacana semata, karena mereka pernah mengucapkan hal serupa ketika Kateri hamil anak ke-13.

Keluarga besar Schwandt tinggal di Rockford, sebelah utara Grand Rapids, Amerika Serikat.

Anak laki-laki Jay dan Kateri berusia antara 25 sampai dua tahun. Anak-anak pasangan itu diberi nama Tyler, Zach, Drew, Brandon, Tommy, Vinnie, Calvin, Gabe, Wesley, Charlie, Luke, Tucker dan Francisco.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

13 Bersaudara Dikurung Oleh Orangtua Kandung

Berbeda halnya dengan pasangan Jay Schwandt dan Kateri Schwandt yang hidup bahagia bersama anak-anaknya, pasangan suami istri ini justru tega menyekap 13 anaknya di dalam kamar.

Sepasang suami istri ditangkap usai polisi menemukan 13 kakak beradik dikurung dan dirantai dalam rumah mereka di California, Amerika Serikat.  Mereka berada dalam kondisi mengenaskan, kotor dan bau. Beberapa bahkan diikat di tempat tidur dengan rantai dan digembok.

Korban berusia dari 2 tahun hingga 29 tahun, demikian menurut Sheriff Riverside County dalam pernyataan yang dikutip dari CNN pada Selasa, 16 Januari 2018.

Kisah temuan polisi berasal dari salah seorang remaja putri 17 tahun--salah satu kakak beradik itu--yang berhasil kabur dari sebuah rumah di Perris, California, Amerika Serikatm pada Minggu 14 Januari 2018. Ia menelepon 911 dari telepon yang ditemukan di rumahnya.

Menurut, polisi, remaja itu mengatakan 12 kakak dan adiknya ditahan di sebuah rumah oleh orangtua mereka.

"Beberapa diikat dengan rantai dan digembok," kata Sheriff Riverside mengutip keterangan korban. "Remaja 17 tahun itu terlihat seperti anak 10 tahun dan kurus kering," lanjut pernyataan sheriff. 

Wakil sheriff adalah orang yang merespons panggilan darurat remaja itu. Ia menemukan 12 korban lainnya.

"Semuanya ditemukan terlihat kurang gizi dan kotor sekali. Mereka dikurung dan kami kaget, tujuh di antaranya adalah orang dewasa. Mereka dirantai ke ranjang di kamar yang gelap dan bau," menurut keterangan sang sheriff lagi.

Pasangan suami istri alias orangtua para korban, David Allen Turpin (57) dan Louise Anna Turpin (49) ditahan atas tuduhan penyiksaan dan membahayakan anak, menurut undang-undang negara bagian California, Amerika Serikat.

Enam anak, termasuk remaja 17 tahun yang berhasil kabur, telah dirawat di Riverside University Health System Medical Center, Moreno Valley.

Sementara, tujuh orang dewasa lainnya dirawat di Corona Regional Medical Center di Corona, Amerika Serikat.

3 dari 3 halaman

Rumah Tercatat Sebagai Sekolah

Menurut laman California Department of Education, David Turpin tercatat sebagai kepala sekolah Sandcastle Day School.

Sekolah itu dioperasikan di luar rumahnya, tempat tinggal di kota yang sama, di mana 13 korban ditemukan. Sekolah itu pertama kali dibuka 21 Maret 2011, dan digambarkan sebagai sekolah swasta yang melayani kelas 1-12. Menurut situs web, status sekolah itu "aktif."

Tetangga mengatakan bahwa mereka tahu ada keluarga besar tinggal di sana, afiliasi CNN, KABC melaporkan, tapi mereka tidak pernah melihat anak-anak yang lebih muda.

Seorang tetangga mengatakan kepada stasiun televisi itu bahwa dia melihat orangtua tersebut ditangkap pada hari Minggu dini hari.

Anak-anak dibawa dari rumah dengan piyama mereka, katanya.

"Kulit mereka sangat pucat, seperti belum pernah melihat matahari," kata tetangganya.

"Dan itu kebanyakan anak perempuan, kurus-kurus," kata tetangga itu.

Kimberly Milligan, seorang tetangga lainnya mengatakan kepada KCAL/KCBS dia pikir anak-anak yang lebih tua terlihat seperti anak kecil.

"Saya pikir mereka seperti 12 tahun, karena mereka terlihat sangat kekurangan gizi, sangat pucat," kata Milligan.

"Sangat menyedihkan, sangat mengerikan," ucap tetangga lain, Jennifer Luna, mengatakan kepada stasiun radio, menggelengkan kepalanya. "Aku tidak percaya ini, aku tidak percaya ini."

 

Saksikan video 13 Anak Kelaparan Setelah Dirantai Orang Tua di bawah ini:

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.