Sukses

Letusan Gunung di Guatemala Picu Hujan Abu 20 Jam

Gunung meletus di dekat ibu kota Guatemala bergejolak terus menerus selama 20 jam dan memicu peringatan level oranye.

Liputan6.com, Guatemala City - Gunung meletus di dekat ibu kota Guatemala akhirnya mereda pada Kamis, 1 Februari 2018. Letusan gunung berapi itu mengakibatkan hujan abu yang berlangsung selama 20 jam di wilayah sekitarnya.

"Letusan Volcan de Fuego (Fire Volcano) mengakibatkan semburan abu menjulang sejauh 1,7 kilometer ke langit dan menghujani setidaknya delapan komunitas," kata David de Leon, juru bicara layanan darurat seperti dikutip dari Channel News Asia, Jumat (2/2/2017).

"Ini juga memicu peringatan level oranye," kata juru bicara tersebut.

Level oranye menunjukkan kegiatan yang meningkat dan berpotensi terjadinya letusan dengan rentang waktu yang tidak pasti.

Pihak berwenang mengumumkan peringatan level oranye pada Kamis, 1 Februari waktu setempat. Hal itu juga mengakibatkan sekolah-sekolah di dekat gunung berapi tersebut -- yang berjarak 35 kilometer barat daya Guatemala City-- ditutup.

Volcan de Fuego merupakan satu dari tiga gunung berapi aktif di Guatemala, sebelumnya telah memicu kekhawatiran pada September 2012. Saat gunung itu meletus, 10.000 penduduk yang tinggal di dekatnya harus dievakuasi.

Gunung meletus tersebut terletak sangat dekat dengan Antigua Guatemala, kota era kolonial yang sangat populer dengan turis di negara Amerika Tengah.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Gunung Meletus Dekat Resor Ski

Sebelumnya, sejumlah turis yang tengah menikmati salju di resor ski Jepang harus diungsikan ke tempat aman. Pasalnya, sebuah gunung berapi di dekat kawasan wisata itu erupsi.

Erupsi gunung itu memicu longsoran salju dan batu ke lereng. Insiden yang terjadi pada Selasa, 23 Januari 2018 itu membuat puluhan pemain ski terjebak oleh longsoran salju dan 15 lainnya cedera akibat longsoran batuan vulkanik.

Dikutip dari The Guardian pada 23 Januari 2018, satu orang dilaporkan hilang, ketika Gunung Kusatsu-Shirane di Prefectur Gunma, Jepang, erupsi.

Adapun mereka yang terjebak longsoran salju, enam di antaranya adalah anggota pasukan pertahanan diri Jepang (SDF) yang terlibat dalam manuver pelatihan, kata kementerian pertahanan. Keenam orang tersebut berhasil diselamatkan tapi beberapa terluka, katanya.

Badan pengelola kebakaran dan penanggulangan bencana mengatakan, dua orang terluka parah, dengan rincian lebih lanjut harus dikonfirmasi.

Tiga lainnya yang terperangkap dalam longsoran salju berhasil diselamatkan, lapor media Jepang.

Lebih banyak tim pencari, termasuk anggota SDF, sedang menuju ke lokasi dekat kota resor air panas Kusatsu untuk mencari pemain ski yang hilang saat salju turun.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini