Sukses

Konflik di Perbatasan Suriah Makin Sengit, Korban Tewas Meningkat

Pertempuran bersenjata di Afrin, Suriah dikabarkan mengalami peningkatan, begitu juga korban sipil tewas akibat konflik.

Liputan6.com, Afrin - Pertempuran bersenjata di Afrin, Suriah dikabarkan mengalami peningkatan, di mana Turki berusaha untuk menyingkirkan warga Kurdi PKK dari kekuasaan di sana.

Turki dikabarkan telah merebut kawasan pegunungan strategis yang menghadap kota Afrin, sebagai langkah awal untuk merebut kota itu secara keseluruhan.

"Gunung Barsaya adalah tempat yang penting dan strategis karena merupakan titik tertinggi di daerah ini dan PKK sebelumnya menguasai gunung ini," kata pejabat militer Turki, Al-Hamadeen, seperti dikutip dari VOA (1/2/2018).

Sementara itu, pesawat pemerintah Suriah yang didukung Rusia melancarkan serangan udara terhadap kelompok pemberontak di Provinsi Idlib, Suriah.

Akibat rangkaian peristiwa itu, korban jiwa dari sipil dan militer meningkat.

Pemakaman diadakan di Afrin hari Senin bagi pejuang dan warga sipil yang tewas dalam serangan Turki. Warga sipil yang cedera dalam penyerbuan itu hari Senin dibawa ke sebuah rumah sakit di Afrin.

Kendati demikian, Turki mengklaim serangan udara yang dilancarkannya tidak menyebabkan korban sipil.

Sementara itu, pesawat pemerintah Rusia dan Suriah menggempur Idlib di dekatnya, menewaskan sedikitnya 30 orang sejak hari Minggu. Pengamat mengatakan sebuah pasar dan sebuah rumah sakit di kota Saraqeb di barat laut provinsi Idlib hari Senin turut menjadi sasaran.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Jelang Perundingan Damai di Sochi

Pertempuran di antara berbagai faksi di Suriah makin sengit ketika para perwakilan negara hendak menuju perundingan di Sochi, Rusia pada Selasa 30 Januari 2018.

Rusia mendukung upaya pemerintah Suriah melawan oposisi. Tapi beberapa pembangkang akan menghadiri pertemuan tersebut.

Perundingan Sochi akan berfokus pada proposal untuk memperbarui konstitusi Suriah.

Utusan Khusus PBB untuk Suriah Staffan De Mistura mengatakan, "Tujuan akhir dari proses konstitusional adalah memungkinkan rakyat Suriah secara bebas dan independen menentukan masa depan mereka sendiri dalam pemilihan parlemen dan presiden yang diawasi PBB."

Komite Perundingan Tingkat Tinggi Suriah yang beroposisi tidak menghadiri perundingan di Rusia demikian pula pihak Kurdi.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini