Sukses

Ajaib... Salju Turun di Arab Saudi, Pertanda Apa?

Salju yang turun di Arab Saudi dilaporkan menyebabkan tragedi bagi pengungsi Suriah yang berusaha menyeberang ke Lebanon.

Liputan6.com, Riyadh - Apa yang terlintas dalam pikiran Anda ketika mendengar kata Arab Saudi. Sebagian dari Anda tentu menilai negara ini punya suhu yang sangat panas dan gurun yang tandus.

Rasanya mustahil apabila akan ada salju yang turun. Jangankan salju, hujan saja terbilang jarang terjadi.

Namun, baru-baru ini pengguna media sosial dibuat geger dengan temuan salju yang turun di Arab Saudi bagian utara pada Sabtu, 27 Januari 2018.

Sebuah video menunjukkan ada tumpukan salju putih yang tersebar luas. Dalam video itu pula tergambar kegembiraan beberapa orang yang merasa terhibur saat salju turun, demikian dikutip dari laman Haaretz.com, Senin (29/1/2018)

Tak hanya di wilayah Arab Saudi, sebuah daerah di Lebanon pun juga tak luput dari salju.

Salju yang turun di wilayah itupun dilaporkan menyebabkan tragedi bagi pengungsi Suriah yang berusaha menyeberang ke Lebanon.

Dilaporkan ada sembilan pengungsi Suriah membeku sampai tewas saat salju saat menerpa rute penyelundupan mereka.

Tentara setempat berhasil menyelamatkan enam orang lain dalam kondisi selamat, sementara sembilan lainnya tak dapat diselamatkan.

Hingga saat ini belum dijelaskan apa penyebab turunya salju di wilayah tandus, terutama Arab Saudi dan Lebanon.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Salju Turun di Gurun Sahara

Belum lama ini, salju juga turun di Gurun Sahara -- lokasi yang selama ini dikenal gersang dan tandus. Salju dilaporkan turun hingga ketebalan 16 inci (40 cm) di kawasan Gurun Sahara setelah sebuah anomali musim dingin terjadi di sana.

Dikutip dari laman Daily Mail, fenomena ini telah terjadi sebanyak tiga kali dalam kurun 40 tahun terakhir. Tepatnya di kota Ain Sefra, Aljazair, butiran es menyelimuti pasir coklat kemerah-merahan tersebut.

Anomali salju tersebut dikabarkan muncul tiba-tiba pada Minggu, 7 Januari 2018. Suhu gurun yang lebih dingin pada bulan Januari membuat salju mengendap cukup tebal di gundukan pasirnya.

Sementara di pusat kota, salju tampak terlihat hanya setinggi 1 hingga 2 inci, dan seketika mencair kurang dari 24 jam kemudian.

Sebuah video yang diunggah oleh situs Russian Today menunjukkan, keindahan Gurun Sahara yang tak kalah menarik saat diselimuti salju.

Kawasan gurun yang semula panas kini berubah menjadi dingin. beberapa fotografer yang mengabadikan momen tersebut bahkan mengenakan jaket dan mantel agar tetap hangat.

Karim Bouchetata, seorang fotografer profesional yang tengah berada di lokasi, mengaku terkejut melihat fenomena salju tersebut dan mengabadikannya melalui lensa kameranya.

"Kami di sini sangat terkejut melihat salju di pagi hari, dan itu bertahan hingga sepanjang hari hingga mulai meleleh pada pukul lima sore," jelas Bouchetata.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.