Sukses

Miliaran Sampah Plastik Mencekik Terumbu Karang hingga Mati

Penelitian ilmiah terbaru menemukan fakta sampah plastik picu penyakit yang merusak terumbu karang.

Liputan6.com, Darwin - Populasi terumbu karang di seluruh dunia tengah terancam oleh membeludaknya sampah plastik di lautan, yang konon mencapai jumlah miliaran.

Dilansir dari laman Time.com pada Jumat (26/1/2018), terumbu karang yang tersumbat oleh sampah plastik berisiko 20 kali lebih besar terkena penyaikt. Hal itu akan berdampak buruk pada kelangsungan ekosistem laut, tulis laporan ilmiah yang dimuat di edisi terbaru jurnal Science.

Penelitian terkait menguji 124.000 karang dari 150 titik lokasi di Asia Pasifik antara tahun 2011 dan 2014. Mereka menemukan fakta bahwa pecahan sampah plastik "mencekik" terumbu karang serta membuatnya kehilangan pasokan cahaya dan oksigen.

Akibatnya, patogen untuk tumbuh kembangnya terdistraksi dan berujung pada kematian karang. Pecahan-pecahan plastik juga menghilangkan sebagian sumber makanan untuk ekosistem di sekitarnya.

Kabar buruknya lagi, sebanyak 89 persen total karang yang diteliti diketahui mengidap penyakit yang berasal dari bakteri dan mikroba jahat yang dibawa oleh sampah plastik. Penyakit tersebut membuat terumbu karang kehildangan daya tahan tumbuhnya, hingga kemudian turut mati sia-sia.

"Karang adalah makhluk hidup seperti Anda dan saya. Ketika terluka, mereka juga berisiko terkena infeksi," ujar pemimpin penelitian, Joleab Lamb, kepada surat kabar Guardian.

"Plastik merupakan medium ideal bagi mikroorganisme untuk berkembang menjadi penyakit," ucapnya.

 

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

11 Miliar Sampah Plastik Mencemari Laut

Selain memaparkan keterkaitan antara plastik dan penyakit pada organisme maritim, studi tersebut juga menemukan fakta sebanyak hampir 11 miliar sampah plastik mencemari terumbu karang di seluruh wilayah Asia Plastik.

Para peneliti memperkirakan angka tersebut akan meningkat hingga 40 persen pada tahun 2025 mendatang. Tercatat saat ini, 8 juta metrik ton sampah plastik berakhir di lautan.

Terumbu karang, atau terkadang disebut hutan hujan maritim, menyediakan rumah bagi sekitar seperempat kehidupan laut. Selain itu, terumbu karang juga berfungsi sebagai penahan alami badai dan topan.

Selain karena sampah plastik, terumbu karang juga terancam oleh perubahan iklim, penangkapan ikan berlebih, dan sedimentasi pesisir.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini