Sukses

21 Organisasi Internasional Imbau AS Tak Pangkas Dana Palestina

Puluhan organisasi internasional telah mendesak AS agar mempertimbangkan kembali keputusannya terkait menahan dana bantuan untuk Palestina

Liputan6.com, New York - Para pemimpin 21 kelompok bantuan kemanusiaan internasional telah mendesak Amerika Serikat agar mempertimbangkan kembali keputusannya terkait menahan bantuan untuk Palestina.

Mereka memperingatkan mengenai konsekuensi mengerikan yang akan terjadi pada Palestina jika dana tersebut ditahan. Demikian seperti dikutip dari VOA (26/1/2018).

Dalam sepucuk surat kepada Duta Besar AS untuk PBB Nikki Haley dan para pejabat tinggi lainnya yang dirilis pada Kamis, 25 Januari 2018, mereka menulis;

"Hal itu menandai upaya AS yang berbahaya dan mencolok terkait meninggalkan bantuan kemanusiaan," tambahnya.

Para himpunan kepala organisasi kemanusiaan itu juga menyatakan sangat khawatir atas dikaitkannya pemutusan bantuan untuk Palestina dengan tujuan-tujuan politik oleh pemerintahan Trump, khususnya terkait isu Yerusalem.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

AS Resmi Menahan Separuh Dana Bantuan untuk Palestina

Di tengah krisis Yerusalem yang tengah memanas, Amerika Serikat secara resmi telah menahan sebagian dana bantuan yang dikucurkan terhadap organisasi PBB untuk urusan Palestina, seperti dilansir berbagai media AS dan asing pada 16 Januari 2018.

Keputusan itu muncul beberapa pekan usai ancaman serupa yang pernah dilontarkan Presiden AS Donald Trump.

AS menahan hampir separuh dari total anggaran tahunan rutin yang mereka berikan kepada UN Nations Relief and Works Agency for Palestine Refugees in the Near East (UNRWA). Tahun ini, AS direncanakan akan memberikan sekitar US$ 125 juta kepada UNRWA.

Oleh karena itu, usai keputusan tersebut, Washington DC hanya akan memberikan UNRWA dana senilai US$ 60 juta saja. Adapun dana yang tersisa senilai US$ 65 juta, akan ditahan untuk dipertimbangkan pada masa-masa mendatang. Demikian seperti dikutip dari CNN.

Tak dijelaskan kapan dana yang tersisa akan dikucurkan oleh AS, termasuk detail mengenai pertimbangan seperti apa yang akan dilakukan oleh Washington DC.

Dana itu -- beserta yang turut disumbangkan dari negara lain -- digunakan untuk bantuan kemanusiaan, pendidikan, bantuan sosial, dan kesehatan bagi para pengungsi Palestina di Tepi Barat, Gaza, Yordania, Suriah, dan Lebanon.

Keputusan itu memicu kutukan dari orang-orang Palestina, pujian dari Israel, dan ungkapan keprihatinan yang mendalam dari berbagai pejabat PBB serta organisasi pengungsi yang khawatir akan dampak kemanusiaan dan potensi destabilisasi lebih lanjut di kawasan.

Penyumbang Dana Terbesar

Amerika Serikat merupakan penyumbang dana terbesar tunggal bagi UNRWA -- organisasi yang didirikan pada 1949 untuk menangani krisis Pengungsi Palestina yang pecah usai Perang Arab-Israel dan hingga kini masih berdiri untuk mengurus isu serupa.

Pada 2010, donor terbesar untuk anggaran reguler UNRWA adalah AS dan Komisi Uni Eropa, masing-masing mengucurkan sekitar US$ 248 juta dan US$ 165 juta.

Setahun berikutnya, AS merupakan donor tunggal terbesar dengan total kontribusi senilai US$ 239 juta, diikuti Komisi Uni Eropa senilai US$ 175 juta.

Adapun pada 2013, dari total US$ 1,1 miliar yang telah diterima UNRWA, sekitar US$ 294 juta disumbangkan oleh Amerika Serikat.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.