Sukses

Bintang Laut Ini Ternyata Berusia 435 Juta Tahun

Liputan6.com, Connemara - Seorang ahli geologi asal Irlandia menamai fosil bintang laut yang ia temukan pada 30 tahun yang lalu. Bintang laut yang diprediksi berusia 435 tahun itu diberi nama Crepidosoma Doyleii.

Dikutip dari laman BBC, Selasa (23/1/2018), pada mulanya ahli geologi bernama Dr Eamon Doyle menemukan fosil bintang laut itu pada tahun 1980.

Bintang laut ini merupakan spesies dari starfish ophiuroid atau yang lebih dikenal dengan sebutan bintang rapuh. Butuh waktu 30 tahun bagi Doyle untuk penentuan nama fosil ini.

Nantinya, fosil hewan itu akan dipamerkan di Museum Sejarah Alam Dublin. Ia merasa jika temuannya ini punya progres baik karena akan dipajang di musem.

Sebab, ada banyak temuan fosil di luar sana yang hanya ditumpuk dan dikumpulkan selama beberapa tahun tanpa dilakukan tindakan lanjut.

"Ini benar-benar fantastis dan bagus karena dapat menunjukkan kesadaran geologi kepada publik," ujar dokter Doyle.

Penemuan fosil ini ditemukan oleh dokter Doyle saat dirinya berkunjung ke Connemara.

"Kala itu saya sedang menjalani program studi doktoral dan mempelajari penemuan fosil," ujar dokter Doyle.

Dokter Doyle juga mengatakan, Crepidosoma Doyleii adalah fosil bintang laut berukuran kecil dan hidup pada 435 juta tahun yang lalu.

"Meski masih terlihat kecil, ia tumbuh dan berkembang," jelasnya.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Fosil Mammoth Zaman Es Ditemukan di Los Angeles

Pada Desember 2017, fosil berusia 10.000 tahun lalu ditemukan di selatan California, Amerika Serikat. Diprediksi, fosil itu berasal dari Zaman Es yang sempat menutupi sebagian besar benua Amerika puluhan ribu tahun silam.

Fosil-fosil tersebut ditemukan oleh seorang pekerja konstruksi bangunan saat menggali perpipaan di jalur kereta bawah tanah Los Angeles.

Ashley Leger -- nama pekerja itu -- bekerja untuk sebuah perusahaan yang dikontrak oleh otoritas transportasi Los Angeles.

Ia ditugaskan menjaga para ahli paleontologi yang turut serat dalam pekerjaan itu, yakni memperpanjang jalur kereta ke sisi barat.

"Bagi saya, penemuan ini adalah mimpi yang jadi kenyataan. Inilah fosil yang ingin Anda temukan sepanjang karier Anda," ungkap Leger sumringah seperti dikutip dari AP News.

Leger mendapat notifikasi di ponselnya. Hari itu, dia mengenakan rompi neon, topi proyek dan kacamata pelindung sebelum masuk ke lokasi konstruksi.

Ketika sampai di lokasi dan mulai menggali, Leger dikejutkan dengan benda yang tampak seperti tengkorak mammoth.

Namun penemuan tersebut menjadi jauh lebih besar setelah 15 jam penggalian. Dia dan tim menemukan tengkorak tikus raksasa yang masih utuh.

Seluruh benda purbakala ini membuat Leger merasa takjub dan terus menggeleng-gelengkan kepalanya selama pekerjaan berlangsung.

Sejak perluasan jalur subway dimulai pada tahun 2014, sisa fosil -- termasuk rahang kelinci parsial, gigi mastodon, kaki depan unta, tulang belakang bison dan tulang pergelangan kaki kuda -- kerap ditemukan.

Hukum lingkungan California mengharuskan para ilmuwan untuk terjun langsung dan terlibat di setiap lokasi konstruksi tertentu.

Asisten kurator Dr. Emily Lindsey menyebut penemuan ini amat luar biasa. Dia mencatat, hanya ada sekitar 30 fosil mammoth ditemukan di Los Angeles, Amerika Serikat.

Sedangkan penggalian lain lebih banyak menemukan ratusan serigala dire dan kucing bergigi pedang (Sabertooth-cat).

Kini, penemuan terbaru tersebut sedang dipelajari dan siap disuguhkan untuk publik melalui museum berdinding kaca Fossil Lab.

Mammoth Colombia itu -- yang diperkirakan berusia 8 sampai 12 tahun -- diberi nama Hayden.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.