Sukses

PM Inggris Tunjuk Menteri Kesepian, Ini Alasannya...

Inggris telah menunjuk seorang menteri kesepian untuk menangai apa yang disebut PM May sebagai realitas hidup modern menyedihkan.

Liputan6.com, London - Inggris telah menunjuk seorang menteri kesepian untuk menangani apa yang disebut oleh Perdana Menteri Theresa May sebagai "realitas hidup modern yang menyedihkan". Menurut laporan, banyak warga Inggris yang merasa kesepian.

May mengumumkan penunjukan menteri kesepian pada Rabu, 17 Januari 2018. Menteri Olahraga dan Masyarakat Sipil, Tracey Crouch, ditunjuk untuk mengisi posisi tersebut.

"Saya ingin menghadapi tantangan ini bagi masyarakat kita dan bagi kita semua untuk mengambil tindakan mengatasi kesepian yang dialami oleh orang tua, perawat, oleh mereka yang kehilangan orang-orang yang mereka cintai, mereka yang tak memiliki seseorang untuk diajak bicara atau berbagi pemikiran dan pengalaman mereka," ujar May seperti dikutip dari NPR, Kamis (18/1/2018).

Menurut angka pemerintah, lebih dari 9 juta orang di Inggris selalu atau sering merasa kesepian. Selain itu, sekitar 200 ribu orang tua tak pernah bercakap dengan teman atau kerabatnya lebih dari sebulan.

Sejumlah penelitian menemukan bahwa perasaan terisolasi memiliki efek kesehatan yang mendalam. Menurut sebuah komisi pemerintah Inggris, kesepian sama buruknya bagi kesehatan karena efeknya sama dengan merokok 15 batang sehari.

"Kesepian bisa dipicu oleh peristiwa hidup, seperti kehilangan orang yang kita cintai atau menjadi orang tua, dengan kelompok tertentu, seperti anak muda dan perawat, berisiko tinggi," kata Crouch.

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Asal Mula Penunjukan Menteri Kesepian

Komisi kesepian dibuat oleh anggota Parlemen Jo Cox sebelum ia dibunuh pada 2016. Komisi tersebut meminta ditunjuknya seorang menteri untuk menjadi ujung tombak strategi pemerintah.

Cox tewas ditikam dan ditembak oleh seorang supremasi kulit putih pada 2016, menjelang pemilihan anggota parlemen Inggris untuk meninggalkan Uni Eropa atau dikenal dengan Brexit.

"Ini adalah masalah yang selalu diperhatikan Jo dan kami akan menghormatinya dengan menjalankannya, membantu jutaan orang di Inggris yang menderita karena kesepian," kata May.

Pemerintah mengatakan, pihaknya mulai mengembangkan strategi lintas pemerintah untuk mengatasi kesepian di Inggris. Mereka juga bekerja sama dengan Kantor Statistik Nasional untuk mengukur kesepian.

"Salah satu hal buruk tentang kehilangan Jo adalah mengetahui betapa banyak perbedaan yang akan dia buat di dunia ini," ujar suami Jo, Brendan, dalam sebuat twit.

"Ketika anak-anak bangun pagi ini, aku akan memberi tahu mereka bagaimana -- meskipun ia tak ada di sini -- dia masih membuat dunia menjadi tempat yang lebih baik," ucap Brendan.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.