Sukses

Kenakan 18 Pakaian Sekaligus, Pria Inggris Dilarang Naik Pesawat

Ryan Hawaii, dilarang terbang oleh otoritas di Bandara Keflavik, Islandia, karena mengenakan 8 celana dan 10 kemeja sekaligus.

Liputan6.com, Reykjavik - Seorang pria Inggris tak diizinkan terbang oleh otoritas Bandara Keflavik, Islandia karena terlalu banyak mengenakan pakaian sekaligus saat hendak terbang.

Demi menghindari biaya bagasi berlebih (excess luggage), Ryan Hawaii sengaja mengenakan 8 celana dan 10 baju sekaligus. Demikian seperti dilansir The Week (16/1/2018).

Akibatnya tindakannya, pihak maskapai menolak Ryan untuk ikut masuk dan terbang.

Boarding pass Ryan ditolak di portal keberangkatan maskapai British Airways di Bandara Keflavik, saat dirinya hendak pulang ke Inggris.

Otoritas menolak karena Ryan mengenakan semua pakaian yang seharusnya ditaruh di dalam bagasi.

Penolakan itu memicu percekcokan antara Ryan dan otoritas keamanan British Airways. Pihak maskapai mendesak Ryan untuk membayar biaya bagasi berlebih.

Pria Inggris itu sendiri berdalih, ia mengenakan semua pakaian karena kopernya tak muat untuk menampung semua baju tersebut.

Percekcokan itu meningkat menjadi insiden kekerasan. Petugas dikabarkan menjatuhkan pria Inggris itu hingga terjerembab ke tanah dan melumpuhkannya dengan semprotan merica.

Berikut videonya:

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 3 halaman

Dua Kali

Keesokan harinya, usai percekcokan dengan British Airways, Ryan kembali memesan tiket penerbangan maskapai lain, Easy Jet.

Namun, Ryan kembali ditolak, usai Easy Jet telah menerima kabar dari British Airways tentang 'taktik dan drama' pria Inggris itu.

Ryan akhirnya berhasil kembali ke Inggris dengan menggunakan maskapai Norwegian Airlines. Ia juga mengatakan bahwa dirinya menerima biaya ganti rugi dari British Airways dan Easy Jet atas 'ketidaknyamanan' yang dialami.

Ketika diwawancarai oleh media Islandia Iceland Monitor, Ryan mengatakan bahwa 'perlakuan otoritas disebabkan oleh prasangka rasial karena dirinya berambut gimbal, mengenakan pakaian mencolok, dan cat kuku.'

 

3 dari 3 halaman

Dalih British Airways

Seorang juru bicara British Airways angkat suara seputar insiden itu.

Kepada media Inggris Sun, sang jubir mengatakan, "Kami telah menjelaskan kebijakan kami kepada pelanggan kami, dan mengatur penerbangan alternatif ke London."

Lebih lanjut, sang jubir maskapai juga mengatakan, "Kami memberi pelanggan kami berbagai macam opsi tarif untuk dipilih sesuai dengan kebutuhan mereka."

"Tarif bagasi kami untuk relasi penerbangan Islandia - Inggris bahkan ada yang serendah sekitar 47 pound sterling."

"Kami mengerti bahwa rencana pelanggan kami dapat berubah sehingga mereka dapat memilih untuk membayar biaya di bandara jika mereka memerlukan tas ekstra," lanjut keterangan sang jubir.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.