Sukses

35 Tahun Dilarang, Bioskop Kembali Beroperasi di Arab Saudi

Arab Saudi menayangkan film animasi anak-anak di sebuah bioskop sementara, setelah pemerintah mencabut pelarangan selama 35 tahun.

Liputan6.com, Riyadh - Kabar gembira dirasakan oleh oleh warga Arab Saudi. Sebab, kini mereka bisa menonton film layar lebar setelah pelarangan beberapa dekade.

Akhir pekan lalu, Arab Saudi menayangkan film layar lebar animasi anak-anak di sebuah bioskop sementara, setelah pemerintah mencabut pelarangan penayangan film yang diterapkan selama 35 tahun.

Bioskop permanen baru bisa dibuka paling cepat Maret 2018, sebagai bagian upaya reformasi yang telah membuka pintu untuk penyelenggaraan konser, pertunjukan komedi dan pengemudi perempuan sepanjang setahun terakhir. Demikian dikutip dari laman VOA Indonesia, Rabu (17/1/2018).

Untuk saat ini, pihak berwenang mensponsori tempat-tempat penayangan film sementara, seperti pusat kebudayaan di Jeddah, kota di Laut Merah, yang dilengkapi dengan proyektor, karpet merah dan mesin pembuat brondong jagung.

"Hingga sekarang, belum ada infrastruktur untuk bioskop film. Jadi, kami mencoba untuk memanfaatkan tempat-tempat (alternatif), hingga kurang lebih memenuhi kaidah sinematik," kata Mamdouh Salim, pemilik Cinema 70 yang menyelenggarakan pemutaran film selama seminggu penuh.

"Kami mencoba menggunakan film-film ini sebagai titik awal untuk penayangan sinematik pertama setelah keputusan pada 11 Desember 2017 untuk membuka bioskop film," kata dia.

Bioskop-bioskop dilarang pada tahun 1980-an karena tekanan dari kelompok konservatif. Kondisi ini seiring dengan perubahan masyarakat Arab Saudi yang menjalankan praktek keagamaan yang lebih konservatif, dengan melarang bentuk-bentuk hiburan umum dan bercampurnya laki-laki dan perempuan di ruang publik.

Namun gelombang reformasi yang diusung Putra Mahkota Mohammed bin Salman, 32 tahun, telah melonggarkan berbagai pembatasan itu karena pemerintah mencoba memperluas aktivitas ekonomi dan mengurangi ketergantungan pada minyak.

Untuk tetap menghargai kelompok konservatif, film-film yang akan tayang, tetap akan disensor untuk memastikan tetap mematuhi "nilai-nilai moral kerajaan."

Setelah menonton The Emoji Movie bersama istri dan anak perempuannya pada Minggu, 14 Januari 2018 malam, Sultan al-Otaibi, 28, mengatakan warga Saudi bahagia bisa menonton film di bioskop dan bukan di rumah.

"Lebih nyaman, lebih menyenangkan karena perubahan suasana dan aktivitas untuk akhir pekan. Ini langkah yang terlambat, tapi syukur kepada Tuhan, sudah terlaksana sekarang," ujar Otaibi.

Pihak berwenang berharap akan membuka 300 bioskop dengan 2.000 layar pada 2030, membangun industri yang diharapkan akan menyumbangkan lebih dari 90 miliar riyal (24 miliar dolar) untuk perekonomian dan menciptakan 30.000 lapangan kerja permanen di Arab Saudi.

 

* Follow Official WhatsApp Channel Liputan6.com untuk mendapatkan berita-berita terkini dengan mengklik tautan ini.

2 dari 2 halaman

Arab Saudi Gelar Konser Khusus Perempuan

Selain bioskop, kini perempuan di Arab Saudi bisa menonton konser. Saudi untuk pertama kalinya dalam sejarah mengizinkan penyanyi perempuan untuk tampil solo dalam sebuah konser publik.

Perempuan itu adalah seorang penyanyi asal Lebanon, Hiba Tawaji. Dia tampil menghibur seluruh audiensinya yang merupakan perempuan pada 6 Desember lalu di King Fahd Cultural Center, Riyadh.

Dikutip dari Newsweek, ribuan orang hadir dalam ajang yang bersejarah ini. Semua perempuan di sana tampak menari sambil mengiringi lagu-lagu Celine Dion dan lagu Arab klasik yang dibawakan.

Ketika menyambut Tawaji di atas panggung, pembaca acara mengatakan peristiwa itu sebagai "momen yang membanggakan" bagi Saudi.

Mengutip dari NBC, pembawa acara menuturkan, "Semua wanita harus mengapresiasi hal ini, bahwa seorang perempuan untuk pertama kalinya dapat tampil di sebuah konser di Arab Saudi."

Tawaji juga ikut mengungkapkan pendapatnya di atas panggung, dengan mengatakan, "Ini adalah pertama kalinya saya ada di Arab Saudi. Saya menerima sambutan hangat di sini, dan merasa terhormat menjadi salah satu perempuan pertama yang dapat bernyanyi di atas panggung di Arab Saudi."

Pertunjukan publik seperti konser sebelumnya tidak diizinkan digelar di negara ini.

Namun begitu, berkat kebijakan reformasi yang diluncurkan oleh Pangeran Mohammed bin Salman, Arab Saudi kini telah mempersilakan para musisi untuk dapat tampil secara langsung.

* Fakta atau Hoaks? Untuk mengetahui kebenaran informasi yang beredar, silakan WhatsApp ke nomor Cek Fakta Liputan6.com 0811 9787 670 hanya dengan ketik kata kunci yang diinginkan.

Video Terkini